Mengarungi Pelabuhan Sydney, Minang Saiyo Sydney Helat Halalbihalal

Minang Saiyo Sydney

Vagabond Cruise sandar di Sydney Harbour

HARIANHALUAN.ID – Tiga pekan setelah Idulfitri 1433 Hijriah, tepatnya Minggu (22/5/2022) Minang Saiyo Sydney menghelat halalbihalal dengan menggunakan Kapal Vagabond Cruise menyusuri sudut Pelabuhan Sydney.

Di penghujung musim gugur, selama empat jam di hari Minggu siang yang sedikit mendung, hampir 200 peserta halalbihalal Cruise dimanjakan oleh pemandangan Sydney Harbour yang cantik. Peserta juga menikmati hidangan buffet, lengkap dengan menu entree, main course, dessert dan aneka minuman.

Halalbihalal Cruise ini menggunakan jasa Kapal Vagabond Prince yang terdiri atas dua lantai (lower deck dan upper deck) dengan kapasitas maksimum 210 penumpang. Untuk menikmati udara segar dan pemandangan lepas, peserta bisa duduk di haluan dan buritan kapal, atau naik ke atap kapal yang juga menyediakan kursi-kursi rotan untuk duduk-duduk santai sambil bercengkrama. 

Vagabond Cruise merapat di Circular Quay, siap boarding

Cruise berawal dan berakhir di Eastern Pontoon, Circular Quay, yang berdekatan dengan Sydney Opera House. Seluruh rangkaian acara terdiri dari, formaliti, makan siang buffet dan Minang Saiyo Cruise Got Talent 2022.

Begitu memasuki kapal, peserta langsung duduk menghadap meja bertaplak putih yang telah menanti dengan hidangan pembuka. Halalbihalal Cruise dimulai dengan formaliti singkat. MC Ikhsan Zakir membuka acara dan langsung memimpin pembacaan doa safar.

Selanjutnya, lagu klasik momen lebaran ‘Minal Aidzin Walfaidzin’ dilantunkan oleh Meilanie Buitenzorgy. Peserta pun ikut menyanyikan lagu syahdu legendaris yang diciptakan oleh komposer kawakan Ismail Marzuki, Pahlawan Nasional yang wafat tahun 1958 itu. 

Berikut petikan liriknya:

“Setelah berpuasa satu bulan lamanya

Berzakat fitrah menurut perintah agama

Kini kita beridulfitri berbahagia

Mari kita berlebaran bersuka gembira

Berjabatan tangan sambil bermaaf-maafan

Hilang dendam habis marah di hari Lebaran

Berjabatan tangan sambil bermaaf-maafan

Hilang dendam habis marah di hari Lebaran

Minal aidzin wal faidzin

Maafkan lahir dan batin”

Ketua Minang Saiyo Sydney, Zulfan Tadjoeddin menekankan pentingnya sikap inklusif dari organisasi kemasyarakatan yang berbasis etnis seperti MS. Kesukuan hanyalah sebuah titik awal yang lebih bernuansa romantisme, selanjutnya perantau Minang di Sydney adalah bagian dari komunitas diaspora Indonesia dan bagian dari masyarakat Australia. Para diaspora tersebut berpijak di bumi Australia yang telah memberi mereka kehidupan yang baik.  

Halalbihalal Cruise dihadiri berbagai lapisan perantau Minang, bahkan ada yang datang dari Newcastle. Hadir para sumando yang sebagian berasal dari mancanegara. Bergabung pula berbagai kelompok diaspora Indonesia dari beragam suku bangsa seperti Jawa, Sunda, Palembang, Bangka, Mandailing, Menado, Bugis-Makassar dan lain-lain.

Dari geladak kapal, Ketua Minang Saiyo menyambut kedatangan peserta cruise

Mereka bernaung dalam berbagai organisasi kemasyarakatan seperti IDN (Indonesia Diaspora Newtwork), ICC-NSW (Indonesian Community Council of NSW), ICCA (Indonesia Campbelltown Community Association), MSCC (Minang Senior Citizen Community), BKLN (Bundo Kanduang Luar Negeri) dan AIA-NSW (Australia Indonesia Association of NSW).        

Rangkaian acara formaliti diselingi oleh lagu wajib cruise yang sangat romantis dan legendaris, “My Heart Will Go On”, soundtrack film kolosal Titanic, yang kembali dibawakan oleh Meilanie.

“ …

You’re here, there’s nothing I fear

And I know that my heart will go on

We’ll stay forever this way

You are safe in my heart and

My heart will go on and on … “

Ikut memberi sambutan tiga tokoh komunitas Indonesia di Sydney. Sri Warden dari Campbelltown mengapresiasi keterbukaan Minang Saiyo sebagai sebuah organisasi. Abubakar Rasyid Noer, yang sudah lebih 40 tahun bermukim di Sydney, menekankan bahwa semuanya adalah bagian dari diaspora Indonesia. Endi Dharma, mantan ketua ICC dua periode, juga menggaris bawahi semangat ke-Indonesia-an. Acara formal diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustad Syamsul Bahri.

Sambil makan siang, peserta saling bercengkrama, bersilaturahmi dan melepas kangen. Tak lupa, setiap momen mereka abadikan dengan kamera yang selalu siap di tangan.

Dipimpin oleh MC Devi Nazar, “Minang Saiyo Cruise (MSC) Got Talent 2022” mengkompetisikan talenta dari 10 peserta cruise. Tampil sebagai juara 1 Moh. Azim Baiti, yang dengan memetik gitar membawakan lagu sarat makna “Untuk Kita Renungkan”nya Ebiet G. Ade.

Moh. Azim Baiti dengan gitarnya, Juara Pertama MSC Got Talent 2022

Juara 2 disabet Ashfi dengan kemahirannya menyelesaikan permainan “rubric” dalam waktu hanya 80 detik. Juara 3 adalah Raja Aulia Hatta yang membawakan lagu “Wonderful Tonight”nya Eric Clapton.

Sebagai juara favorit, terpilih Sri Warden yang dengan lagu “Lancang Kuning”nya yang merupakan performance yang paling banyak melibatkan penonton. Tim juri dari MSC Got Talent terdiri dari Rifan Safron, Endi Dharma dan Meilanie Buitenzorgy.

Beragam komentar dan kesan dari peserta cruise. “I have attended so many occasions, but nothing compare with this today’s MS21 event. The atmosphere was so warm and friendly, good interaction among  each other, everyone enjoyed and had a good time. HBH MS21 success and spectacular,” begitu komentar Aty Malik, alumni SMAN 1 Bukittinggi yang telah bermukim di Sydney sejak tahun 1970-an.

“Alhamdulillah atas izin Allah, Minang Saiyo Halalbihalal Cruise berjalan lancar. Kapalnya bagus dan besar untuk mengakomodasi peserta. Semua happy, makanan enak-enak, acara memuaskan dan cuaca mendukung,” ucap Yennie Nazar, oma dari tiga orang cucu, yang ketika gadis belia di tahun 1976 ikut pamannya ke Sydney.

Secara umum peserta halalbihalal cruise menikmati rangkaian acara, menu makan siang, kesempatan bersilaturahmi dan piknik. Ketua Panitia HBH Cruise, Melanie Latief memohon maaf, karena harus menolak pendaftaran calon peserta cruise setelah batas waktu terlewati.   

Di haluan kapal dengan latar belakang Sydney Harbour Bridge

“Suasana di dalam kapal yang sedang berlayar to nowhere, hangat sekali. Suasana dingin bisa disulap jadi panas dan gembira oleh Duo Melanie (Melanie Latief dan Meilanie Buitenzorgy). Inilah suasana halalbihalal oleh keluarga Minang. Suasana Minang yang bernuansakan Indonesia atau kalau dilihat hidangannya adalah Minang yang bernuansa internasional. Memang halalbihalal tanpa ketupat rasanya agak aneh, kurang lengkap. Namun demikianlah adanya kita tinggal dirantau. Akhirul kalam, ini salah satu bentuk halalbihalal yang sangat sukses, yang beradaptasi dengan kondisi lokal,” demikian komentar Iskandar Harun, yang tetap sehat dan bersemangat di usia menjelang 87 tahun.

Iskandar lama bekerja di Singapura, dan setelah pensiun menetap di Sydney dengan anak dan cucunya. 

Satu peserta MSC Got Talent yang perlu dicatat secara khusus adalah Eddy Latief yang membawakan lagu “Jangan Salah Menilai”, dengan penuh penghayatan sebagai ungkapan cinta pada istrinya Etty Latief. Mereka bukan pasangan muda, cucu mereka sudah segudang.

Mereka pindah ke Sydney tahun 1980-an dengan membawa anak-anak yang masih kecil. Ketika banyak pasangan yang sudah menginjak usia senior seperti kehilangan kemesraan, seperti tidak hangat lagi dan dingin-dingin saja, Etty dan Eddy Latief memberi contoh kemesraan dan kehangatan di hari tua.

Peserta lain, Henny Bland menulis, “Thank you for the lovely photos dan terima kasih untuk semua panitia halalbihalal Cruise Minang Saiyo for having me. I had so much fun. Semoga Minang Saiyo Sydney sukses selalu,” ucapnya.   

Semua peserta sangan menikmati

Mufida yang berasal dari Sulawesi Selatan dan bersuamikan pria Afrika Selatan keturunan Indonesia memberikan apresiasinya. “luar biasa Cruise Minang Saiyo. Kemesraan anggota-anggota cruise menjadi satu, saling terhubung. Fasilitas dan kepanitiaan yang ramah-tamah. Group Campbelltown yang saya bawa semuanya bahagia dan senang,” katanya.

Ketua BMO Minang Saiyo Sydney, Armanda Ardanis menyimpulkan kesan dan pesan yang didapat dari peserta adalah sangat merasakan adanya tali silaturahmi dalam ikatan kebersamaan melalui acara-acara yang mereka ikuti ini sebagai bagian masyarakat Indonesia yang bersatu dalam bingkai keanekaragaman suku dan bahasa di Indonesia.

“Untuk itu, teman-teman peserta sangat mengapresiasi panitia/pengurus MS yang menyelenggarakan halalbihalal ini,” tuturnya menutup. Untuk lebih memeriahkan suasana, halalbihalal crusie juga memberikan sejumlah door prize untuk para peserta.  (*)

Exit mobile version