Salah satu capaian paling menarik dari paparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2025 adalah pengguna superApp BRImo yang mencapai 40,28 juta user (meningkat signifikan 20,26% yoy).
HARIANHALUAN.ID – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI merilis Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2025 secara daring, Rabu (30/4/2025).
Pada kesempatan itu Direktur Utama BRI, Hery Gunardi didampingi Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya, dan Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto.
Hery menyampaikan BRI mampu menunjukkan pertumbuhan positif di seluruh segmen bisnis. Pertumbuhan positif di seluruh segmen bisnis tersebut diikuti dengan capaian laba bersih konsolidasian BRI pada Triwulan I-2025 yang mencapai Rp13,80 triliun.
“Di tengah dinamika ekonomi global yang masih penuh dengan tantangan, BRI Group mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun dan aset mencapai sebesar Rp2.098,23 triliun atau tumbuh 5,49 persen secara year on year (yoy),” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa sepanjang Triwulan I tahun 2025 perekonomian global masih diwarnai oleh ketidakpastian. Terutama akibat tensi geopolitik dan dampak lanjutan dari perang tarif yang turut menekan aktivitas perdagangan internasional dan rantai pasok.
“Hal ini menjadi tantangan bagi sektor UMKM yang sangat bergantung pada daya beli masyarakat,” ujarnya.
Dalam kondisi tersebut, BRI terus memperkuat perannya sebagai bank yang pro-rakyat dengan tetap fokus menumbuhkembangkan dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia, sebagai upaya nyata dalam mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional.
Pertumbuhan tersebut didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas, di mana semua segmen kredit mencatatkan pertumbuhan positif dengan tetap berfokus pada segmen UMKM.
Dari sisi penyaluran Kredit, Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya menjelaskan bahwa BRI telah mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97 persen yoy. Penyaluran kredit BRI tersebut masih didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97 persen dari total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp1.126,02 triliun.
Penyaluran kredit UMKM BRI yang terus tumbuh positif tersebut juga diiringi oleh berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Salah satunya melalui AgenBRILink yang jumlahnya telah mencapai 1,2 juta agen, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan pertumbuhan sebesar 49,48 persen yoy.
“Agen-agen tersebut tersebar di lebih dari 67 ribu desa atau menjangkau lebih dari 88 persen dari total desa di Indonesia, serta mencatat volume transaksi sebesar Rp423 triliun di sepanjang Triwulan I-2025,” tutur Akhmad.
Berbagai inisiatif BRI tersebut mempertegas komitmen BRI dalam memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan dan berperan strategis dalam membuka lapangan kerja dan menurunkan tingkat kemiskinan.
“Hal ini juga sejalan dengan visi pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia,” kata Akhmad.
Terkait dengan kualitas kredit, Direktur Manajemen Risiko BRI, Mucharom memaparkan bahwa pertumbuhan kredit BRI juga diikuti dengan perbaikan kualitas yang diperoleh dari penerapan manajemen risiko yang efektif dan prudent dalam penyaluran kredit.
Hal tersebut tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) BRI yang membaik dari 3,11 persen di akhir Triwulan I-2024 menjadi 2,97 persen di akhir Triwulan I-2025. Rasio Loan at Risk (LAR) juga terus membaik, dari semula 12,68 persen di akhir Triwulan I-2024 menjadi 11,12 persen di akhir Triwulan I-2025.
Di sisi lain, BRI juga tetap menyiapkan pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi potensi pemburukan kualitas aset. Tercermin dari Rasio NPL Coverage BRI yang mencapai 200,60 persen.
Selanjutnya adalah Direktur Network & Retail Funding BRI, Aquarius Rudianto yang menjelaskan kinerja Dana Pihak Ketiga BRI.
“Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mampu menghimpun DPK sebesar Rp1.421,60 triliun. Dana murah (CASA) mendominasi penghimpunan DPK BRI dengan proporsi mencapai 65,77 persen atau setara dengan Rp934,95 triliun,” ungkap Aquarius.
Hingga akhir Maret 2025, tercatat pengguna super app BRImo telah mencapai 40,28 juta user, atau meningkat 20,26 persen yoy. Sementara dari sisi jumlah dan nilai transaksi, pada Triwulan I-2025 BRImo melayani 1,2 miliar transaksi finansial, naik 25,5 persen yoy dengan volume sebesar Rp1.599 triliun atau meningkat 27,79 persen yoy,” ungkap Aquarius.
Aquarius menambahkan bahwa dalam menghadapi era digitalisasi, BRI juga aktif membangun infrastruktur pembayaran yang modern dengan memperluas jangkauan layanan transaksi nontunai di seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dari keberhasilan BRI membangun ekosistem pembayaran digital dengan dukungan lebih dari 4,3 juta merchant QRIS dan 344 ribu merchant EDC yang tersebar dari pusat kota hingga pelosok desa.
Sementara itu, Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu menyampaikan kinerja positif BRI hingga akhir Maret 2025 juga didukung dengan kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.
Hal ini ditunjukkan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank berada di level 86,03 persen dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 24,03 persen.
“Posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI tersebut jauh di atas ketentuan batas minimal CAR yang dipersyaratkan,” tuturnya. (*)