Teks foto : Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso saat meninjau produk UMKM lokal Sumbar, di Henni Adli Minangkabau Gallery, Jumat (9/5/2025). FARDIANTO
PADANG, HARIANHALUAN.ID – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, memaparkan sejumlah program strategis untuk meningkatkan kualitas dan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baik di dalam maupun luar negeri.
Hal itu disampaikannya saat kunjungan kerjanya meninjau produk tenun dan dialog dengan pelaku UMKM di Sumbar, di Henni Adli Minangkabau Gallery, Jumat (9/5/2025).
Menurut Budi, potensi pasar dalam negeri yang sangat besar harus dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku UMKM lokal. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas produk serta memperluas jaringan pemasarannya.
“Pasar dalam negeri kita besar, jangan sampai diisi produk luar. Caranya, pertama kualitasnya harus ditingkatkan, daya saingnya bagus. Kedua, pemasarannya harus kuat. Kita bantu lewat kerja sama dengan ritel modern, marketplace, sampai program belanja diskon berisi produk UMKM,” katanya.
Kemendag juga mengelola Balai Pelatihan Aparatur Perdagangan yang kini dibuka untuk pelaku UMKM. Pelatihan tersebut mencakup strategi pemasaran, teknik berjualan, hingga manajemen usaha.
Untuk pasar internasional, Kemendag menggelar program UMKM Bisa Ekspor, Berani Inovasi Siap Adaptasi. Program ini memberi kesempatan UMKM mempresentasikan produknya ke perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri, seperti Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di 33 negara.
“Setiap bulan, minimal 33 kali pitching. Nanti perwakilan perdagangan kita carikan buyer, lalu difasilitasi business matching. Tanpa biaya,” katanya lagi.
Hingga April 2025, sebanyak 340 UMKM telah berpartisipasi dalam program ini, dengan total transaksi mencapai USD 51,7 juta atau sekitar Rp850 miliar.
Tak hanya itu, Kemendag juga baru saja meluncurkan program GASPOL (Gaungkan Produk Lokal) di lingkungan kementerian. Setiap Kamis, seluruh pegawai wajib mengenakan produk lokal, mulai dari pakaian, jam tangan, celana, hingga sepatu.
“Ini bisa digerakkan juga di Padang oleh Pak Gubernur dan Wali Kota. Kita harus bangga pakai produk lokal, karena kualitasnya luar biasa,” katanya, didampingi Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Wali Kota Padang Fadly Amran.
Terkait kebijakan ekspor-impor, Mendag menyebut pemerintah tetap mempertimbangkan keseimbangan industri dalam negeri melalui paket deregulasi yang disusun secara selektif. (*)