Teks foto : Pelaku usaha sedang mengikuti program inkubasi. IST
PADANG, HARIANHALUAN.ID – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kota Padang mencatat sebanyak 47.692 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berada di bawah binaan mereka. Pemko Padang sendiri memiliki program UMKM naik kelas.
Kepala Bidang Pemberdayaan UKM Diskop UKM Kota Padang, Nasdwiyelly mengatakan sebagai upaya mendorong UMKM naik kelas, Pemerintah Kota (Pemko) Padang terus melakukan berbagai bentuk pembinaan. “Pendampingan dilakukan mulai dari tahap awal, seperti pengurusan legalitas, hingga pelatihan terstruktur di tingkat kecamatan yang digelar secara intensif setiap empat bulan,” katanya, Selasa, (20/5).
Ia mengatakan saat ini jumlah pendamping UMKM sebanyak 96 orang. Pendamping UMKM ini dibagi ke dalam beberapa kelompok, nantinya bertugas melakukan pendampingan terhadap UMKM. “Kita melakukan pembinaan secara personal melalui pendamping UMKM. Selain itu, kami juga memfasilitasi pengurusan legalitas serta memberikan rekomendasi untuk pendaftaran merek,” kata dia.
Dijelaskannya, bagi pelaku UMKM yang ingin mendaftarkan merek usahanya, prosesnya dapat dilakukan melalui Kementerian Hukum dan HAM. Diskop UKM siap membantu dan memfasilitasi proses tersebut.”Tak hanya itu, melalui program inkubasi, Pemkot Padang menargetkan agar para pelaku UMKM dapat meningkatkan omzet dan naik kelas,”ujarnya.
Pemerintah Kota Padang terus mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas, salah satunya melalui program Inkubasi UMKM. Program ini menjadi langkah strategis dalam mendukung Program Unggulan (Progul) Wali Kota Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir, khususnya dalam sektor pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Meski secara fisik Rumah Wirausaha belum tersedia, Pemko Padang tetap berkomitmen menjalankan program-program yang menunjang kreativitas dan pengembangan pelaku UMKM. Salah satunya adalah melalui program inkubasi,” jelas Kepala Bidang Pemberdayaan UKM Diskop UKM Kota Padang, Nasdwiyelly.
Ia menjelaskan, inkubator UMKM diibaratkan seperti inkubator bagi bayi baru lahir memberikan kehangatan dan pembinaan hingga usaha siap berkembang secara mandiri. “Inkubasi UMKM ini merupakan program baru di tahun ini. Kita ingin memastikan setiap tahapan usaha mendapatkan pendampingan yang sesuai, agar pelaku UMKM bisa berkembang dengan optimal,”ujarnya.
Untuk memaksimalkan potensi, Diskop UKM membagi pelaku usaha ke dalam dua kelompok utama, yakni pemberdayaan dan pengembangan. Dengan pendekatan ini, pembinaan bisa lebih tepat sasaran, disesuaikan dengan kebutuhan usaha pada masing-masing tahap.
“Pada tahap pra-inkubasi, dilakukan seleksi ketat dari setiap kecamatan, nantinya terpilih tujuh pelaku UMKM terbaik untuk mengikuti pelatihan lanjutan. Peserta terbaik satu hingga tiga akan mendapatkan pembinaan dari lembaga inkubator ternama seperti Bank Indonesia dan Fluzi Akademi,” jelasnya.
Sementara itu, terbaik empat hingga tujuh akan bekerjasama dengan Politeknik Negeri Padang. Tahapan seleksi berlanjut hingga diperoleh satu peserta terbaik yang akan memperoleh pelatihan lanjutan dari pelatih atau lembaga inkubator berskala nasional atau bahkan internasional.
“Dengan adanya program ini, diharapkan UMKM di Kota Padang dapat semakin berdaya saing dan mampu naik kelas, dan pelaku usaha dapat meningkatkan pendapatan mereka,” harapnya.
Materi pelatihan yang diberikan mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan usaha, antara lain Pengenalan Kualitas dan Standar, Manajemen Produksi, Keuangan dan Akuntansi, Strategi Pemasaran, Branding, E-Commerce, Pengembangan SDM, serta Hospitality & Courtesy.(*)