SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan terus mendorong pelaku UMKM dan IKM untuk naik kelas demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Wakil Bupati Solok Selatan, H. Yulian Efi, menyebutkan bahwa pemberdayaan UMKM menjadi prioritas utama dalam visi misi pembangunan ekonomi daerah hingga 2030. Fokusnya adalah penguatan ekonomi kerakyatan dan peningkatan daya saing pelaku usaha lokal.
“UMKM dan IKM punya peran penting dalam membangun ekonomi. Pemerintah hadir lewat regulasi, permodalan, dan pelatihan agar mereka tumbuh dan berkembang,” ujar Yulian saat membuka Pelatihan Diversifikasi Produk di Hotel Pesona Alam Sangir, Selasa (10/6/2025).
Pelatihan ini diikuti oleh 70 pelaku usaha—terdiri dari 20 IKM dan 50 UMKM—yang produknya sudah dikurasi dan siap bersaing di pasar yang lebih luas. Fokus pelatihan kali ini adalah pengolahan makanan ringan berbahan dasar umbi-umbian, mengingat bahan ini mudah didapat dan potensial di Solok Selatan.
“Dengan pelatihan ini, harapannya produk UMKM bisa lebih bervariasi, berkualitas, dan punya daya saing,” tambah Yulian.
Solok Selatan saat ini memiliki 1.529 unit IKM dan 11.113 pelaku UMKM. Beberapa sentra industri yang sudah berkembang antara lain olahan durian di Lubuk Gadang Utara, makanan ringan di Pauh Duo, dan kopi di Sangir.