BANDUNG, HARIANHALUAN.ID – ParagonCorp, satu-satunya perusahaan kecantikan yang tampil di ajang bergengsi Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025, membuktikan bahwa industri kecantikan mampu menjadi motor penggerak inovasi sains dan teknologi.
Forum nasional dan internasional ini mempertemukan ribuan ilmuwan, teknokrat, pelaku industri, peraih Nobel, hingga tokoh dunia. Diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) pada 7–9 Agustus 2025 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, KSTI mengusung tema “Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi melalui Penguasaan Sains dan Teknologi.”
KSTI 2025 resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, didampingi Para Menteri dan tokoh nasional, serta dihadiri peraih Nobel dan cendekiawan internasional.
Sejak hari pertama, booth ParagonCorp tak henti dipadati pengunjung, termasuk sejumlah tokoh penting yang antusias menjelajahi setiap inovasi yang ditampilkan. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto; Wakil Menteri Stella Christie; dan Rektor ITB periode 2025–2030, Prof. Tatacipta Dirgantara, terlihat mencoba langsung teknologi interaktif ParagonCorp. Kehadiran para tokoh internasional seperti peraih Nobel Fisika 2011, Brian Schmidt; peraih Nobel Fisika 2010, Konstantin Novoselov; serta cendekiawan terkemuka, Prof. Chennupati Jagadish, semakin menegaskan daya tarik booth ini. Dalam kunjungannya, Prof. Brian Yuliarto bahkan memberikan apresiasi khusus, menyebut langkah ParagonCorp sebagai bukti bahwa industri kecantikan mampu menjembatani sains dan teknologi dengan cara yang relevan, menarik, dan dekat dengan masyarakat.
“Terima kasih, Paragon, selalu terdepan untuk inovasi dan teknologi. Semoga terus maju, berjaya, dan mengajak banyak pihak. Untuk teknologi dan riset, kami siap membantu,” ujarnya.
Harman Subakat, Group CEO ParagonCorp, menegaskan bahwa kehadiran di KSTI 2025 bukan sekadar partisipasi, melainkan langkah strategis untuk turut membentuk masa depan ekosistem inovasi nasional.
“Kami percaya, masa depan industri—termasuk kecantikan—akan ditentukan oleh kemampuan kita menguasai teknologi dan mengolah riset menjadi solusi yang relevan. Melalui KSTI 2025, kami ingin menunjukkan bahwa inovasi bukan hanya milik laboratorium atau ruang kuliah, tetapi dapat lahir dari sinergi visioner antara industri, akademisi, dan pemerintah,” ujarnya.
Harman menambahkan, ParagonCorp ingin menjadi katalis yang menumbuhkan generasi inovator muda Indonesia yang kreatif, berdaya saing global, dan mampu membawa karya anak bangsa ke panggung dunia.
ParagonCorp di KSTI 2025 membuktikan bahwa kecantikan bukan hanya soal estetika, tapi juga motor penggerak inovasi sains dan teknologi. Lewat kolaborasi dan terobosan interaktif, ParagonCorp menginspirasi generasi muda untuk berani bermimpi dan berkarya di bidang STEM. Dari Indonesia, untuk dunia. (*)