CIREBON, HARIANHALUAN.ID — Sebanyak delapan peserta terpilih resmi memulai Pelatihan Menjahit Cirebon yang dilaksanakan di kantor Dompet Dhuafa Cirebon. Program ini merupakan hasil kolaboraksi antara Institut Kemandirian dengan Dompet Dhuafa Jawa Barat sebagai upaya mencetak generasi mandiri melalui peningkatan keterampilan vokasi.
Institut Kemandirian merancang kurikulum pelatihan yang praktis; aplikatif, dengan komposisi 80% praktik dan 20% teori. Seluruh materi disampaikan langsung oleh instruktur kompeten dan profesional, sehingga peserta tidak hanya memahami konsep, tetapi juga terampil menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
Pelatihan akan berlangsung selama dua bulan, dilanjutkan dengan magang satu bulan penuh. Peserta tidak hanya mendapatkan penguatan keterampilan teknis (hardskill) menjahit, namun juga softskill seperti kedisiplinan, komunikasi, dan kesiapan kerja.
Dalam sambutannya, Yogi Achmad Fajar, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Barat, menekankan arti penting kolaboraksi dalam menghadirkan solusi atas persoalan ekonomi masyarakat. “Pelatihan menjahit ini tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga memberikan pembekalan softskill seperti kedisiplinan, manajemen waktu yang dibutuhkan di dunia kerja maupun ketika merintis usaha. Dengan dukungan dana zakat, kami ingin memastikan peserta benar-benar dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menjadi individu yang mandiri secara ekonomi, dan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungannya.”
Kegiatan pembukaan semakin hangat dengan hadirnya alumni Pelatihan Menjahit Batch 1 yang membagikan pengalaman mereka. Ada yang kini merintis usaha jahit di rumah, ada pula yang sudah memiliki pelanggan tetap. Cerita mereka menjadi bukti bahwa program ini benar-benar membuka jalan baru.
“Saya dulu memulai dari nol. Pelatihan ini memberi saya bekal keterampilan dan keyakinan untuk membuka usaha jahit di rumah. Semoga teman-teman batch baru bisa merasakan hal yang sama,” ujar Arinbi Alviratin, alumni pelatihan, penuh semangat.