SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Memasuki awal September 2025, harga pangan di Kabupaten Solok Selatan kembali mengalami fluktuasi. Berdasarkan data Bagian Perekonomian & SDA, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan, serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM per 4 September 2025. Beberapa komoditas strategis tercatat mengalami kenaikan signifikan, sementara sebagian lainnya justru turun.
Jika dibandingkan dengan pekan terakhir Agustus 2025, harga cabai merah melonjak tajam dari Rp36.700 per kilogram menjadi Rp60.300 per kilogram atau naik hampir Rp23.600. Cabai rawit juga naik dari Rp38.300 menjadi Rp40.800 per kilogram. Kenaikan lain terlihat pada bawang putih, dari Rp35.500 per kilogram menjadi Rp36.000.
Sebaliknya, harga bawang merah justru mengalami penurunan, dari Rp46.700 menjadi Rp41.700 per kilogram. Sementara itu, sejumlah bahan pokok lainnya seperti beras (Rp16.300/kg), daging ayam ras (Rp42.500/kg), telur ayam ras (Rp28.200/kg), gula pasir (Rp19.300/kg), hingga daging sapi (Rp140.000/kg) tercatat stabil.
Dibandingkan dengan pekan ketiga Agustus, tren fluktuasi harga ini terlihat lebih dinamis. Saat itu, bawang merah sempat naik dari Rp45.800 menjadi Rp46.700, gula pasir turun dari Rp19.500 menjadi Rp19.300, sedangkan beras juga meningkat tipis dari Rp16.000 menjadi Rp16.300 per kilogram.
Dengan kondisi saat ini, masyarakat Solok Selatan diminta untuk lebih cermat dalam mengatur kebutuhan rumah tangga, terutama menghadapi lonjakan harga cabai yang cukup drastis. Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan agar harga pangan tetap terkendali dan tidak membebani masyarakat. (*)