AGAM, HALUAN – Petani di Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, berhasil membuktikan keunggulan metode Sawah Pokok Murah (SPM). Berdasarkan data panen terbaru hingga 21 September 2025, produktivitas padi dengan metode SPM meningkat signifikan dibandingkan cara konvensional, dengan kenaikan hingga 50 persen.
Di Nagari Kampung Tangah, produktivitas padi SPM tercatat 7,08 ton per hektare, lebih tinggi dibandingkan metode lama yang hanya 5,50 ton per hektare. Kenaikan sebesar 28, 73 persen ini menambah keyakinan petani akan manfaat SPM.
Cerita serupa datang dari Nagari Manggopoh, berhasil mencatat 4,69 kg ubinan dari tiga titik dengan perkiraan 7,5 ton per hektare.
“Kalau dihitung, jelas lebih untung. Kerja lebih ringan, hasil malah bertambah,” ujar salah seorang petani sambil menata karung gabah.
Lebih jauh, di Nagari Garagahan, hasil SPM bahkan mencapai 7,8 ton per hektare, melampaui konvensional yang hanya 5,2 ton per hektare. Selisih sekitar 50 persen ini menjadi salah satu capaian tertinggi di Lubuk Basung.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Ir Arif Restu, MSi, mengatakan peningkatan produktivitas ini menunjukkan efektivitas metode SPM.
“Hingga 21 September, tercatat 36 lokasi sawah telah dipanen, terdiri dari 27 lokasi dengan dana desa dan 9 lokasi swadaya, dengan total luas panen mencapai 31,90 hektar. Hasil panen SPM mencapai 216,76 ton, sedangkan konvensional hanya 175,74 ton,” jelasnya.