Arif Restu menambahkan, metode SPM tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menekan biaya operasional dan membuat petani lebih mandiri.
“Alhamdulillah, meski di tengah musim kemarau berkepanjangan, hasilnya cukup menggembirakan karena produktivitas petani meningkat tajam,” ujarnya.
Selain hasil yang lebih tinggi, SPM juga menawarkan efisiensi teknis seperti benih dipindah tanam lebih muda, rumpun lebih sedikit, jerami dimanfaatkan sebagai mulsa, dan kelembaban tanah lebih terjaga. Dampaknya, pertumbuhan anakan padi lebih optimal, hama lebih terkendali, dan biaya produksi berkurang.
“Dengan adanya SPM, kita berharap Agam semakin kokoh sebagai salah satu lumbung pangan di Sumatera Barat,” tutupnya. (*)