Laporan : Yesi Deswita
Melati seorang jurnalis dari Kota Padang berhasil mewujudkan impiannya memiliki mobil sebelum usianya menginjak 30 tahun.
Mobil Nissan March Merah yang kini menemani tiap perjalanannya, dibeli secara lunas pada tahun 2023. Bukan hasil menabung di rekening, tapi menabung emas di Tabungan Digital Pegadaian.
Melati mengatakan tak banyak uang yang disimpannya di rekening. Sejak 2019 ia rutin mengonversi rupiah demi rupiah yang diperolehnya menjadi gramasi emas. Kemudian di tahun 2020 ia semakin candu untuk menabung emas di aplikasi Pegadaian Digital karena sistem pembeliannya yang mudah dari mana saja kapan saja.
“Percayalah, uang di rekening hanya tersisa sedikit saja untuk biaya hidup yang dirasa cukup. Karena menurut saya, jika disimpan disana hanya akan menjadi dana diam dan tidak berkembang,” tuturnya kepada Haluan, Rabu (24/9).
Menurutnya, tabungan emas pegadaian menjadi langkah tepat bagi anak muda perintis, agar bisa menabung mulai dari nominal yang sedikit.
Melati masih ingat, pada tahun 2019 harga emas masih sekitar Rp700 ribuan per gram. Ia yang saat itu masih gadis mulai menabung sedikit demi sedikit.
“Uang yang dikonversi menjadi emas bukanlah yang jumlahnya banyak. Kalau ada Rp50 ribu, Rp100 ribu semuanya jadikan emas. Dengan target minimal dalam sebulan Rp300 ribu harus dikonversi menjadi emas,” jelasnya.
Tidak jarang saat ada rezeki lebih, ia menabung lebih banyak lagi.
“Jarang kalau ada uang itu kepikiran beli-beli tas, baju seperti anak gadis kebanyakan. Karena sudah dapat candu nya jadi belinya emas,” tuturnya.
Di tahun 2023, gramasi emas yang dimilikinya lebih dari 50 gram. Ia memutuskan menikmatinya dulu untuk membeli mobil.
“Pas menjual untuk beli mobil di April 2023, masih di harga kurang dari satu jutaan. Sekitar Rp900 ribuan lah. Tapi habis itu mulai lagi menabung,” ucapnya.
Alih-alih tabungannya tidak terkumpul kembali, Melati malahan semakin bersemangat karena sudah merasakan manisnya hasil tabungan emas.