Kue Putu, Makanan Tradisional Ranah Minang yang Melegenda, Selera Semua Usia

Berburu Kue Putu Ali yang Jualan Hanya Satu Jam Saja

HARIANHALUAN.id – Kue putu, makanan tradisional terbuat dari tepung beras. Umumnya berwarna hijau atau putih berbentuk seperti tabung.

Tepung beras butiran kasar di dalamnya berisi gula jawa yang dimasukkan dalam cetakan bambu. Kemudian dimasak dengan cara dikukus lalu dibalut dengan parutan kelapa.

Di Kota Padang Panjang saat ini sudah jarang ditemukan penjual kue putu ini. Biasanya penjual kue putu berdagang berkeliling menyusuri jalan dengan bunyi khas yang berasal dari uap kukusan.

Namun, kini warga Padang Panjang masih bisa menemukan salah satu penjual kue tradisional ini. Salah satu pedagang kue putu, Ali namanya, berjualan di perempatan Pasar Pusat, tepatnya di depan tangga Komplek Pertokoan Garuda.

Berjualan memakai gerobak motor yang sudah dimodifikasi, biasanya Ali mangkal di tempat tersebut dari jam 18.30 WIB sampai 19.30 WIB.

Berjualan hanya selama satu jam, sehari-hari dirinya mampu menghabiskan tiga liter beras dan dua butir kelapa.

“Saya sudah berjualan di lokasi ini sejak bulan puasa lalu Alhamdulillah walaupun sedikit, ada rejeki yang bisa dibawa pulang,” ucapnya kepada Kominfo.

Ali mengaku, selain berjualan kue putu, sehari-hari dirinya bekerja di kebun di Nagari Aie Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.

Dimakan sambil minum teh, kelezatan kue putu tentu tidak perlu diragukan lagi. Dengan bahan-bahan yang sederhana, kue putu telah menjadi salah satu cemilan favorit masyarakat. Kue putu Ali yang tidak ada plang merek ini, patut untuk ducoba ketika berada di Kota Padang Panjang. (*)

Exit mobile version