HARIANHALUAN.ID – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Padang mencatatkan realisasi investasi di Kota Padang pada triwulan pertama dan kedua Tahun 2022 senilai Rp684 milliar.
Kepala DPMPTSP Kota Padang, Editiawarman mengatakan, nilai investasi tersebut merupakan penjumlahan Penyertaan Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) selama enam bulan pertama di Tahun 2022.
“Untuk penyertaan modal dalam negeri atau PMDN, pada triwulan pertama di Januari hingga Maret jumlahnya mencapai Rp219 milliar, lalu pada triwulan kedua di April hingga Juli, jumlahnya sebesar Rp57,3 milliar, sehingga sejauh ini capaian realisasi PMDN Kota Padang adalah senilai Rp276 milliar,” ujarnya, Senin (22/8/2022).
Editiawarman menjelaskan, selain investasi yang berasal dari dalam negeri atau PMDN, pihaknya juga mencatat bahwa pada triwulan pertama di Januari hingga Maret 2022, realisasi PMA di Kota Padang mencapai Rp106,9 milliar. Sedangkan pada triwulan kedua, realisasi investasi PMA mengalami peningkatan hingga mencapai angka Rp300,9 milliar.
“Jadi hingga saat ini, realisasi PMA di Kota Padang nilainya sudah mencapai Rp407,8 milliar. Sedangkan jika ditambahkan dengan nilai PMDN, capaian realisasinya hingga kini sudah mencapai Rp684 milliar,” ucapnya.
Meski hingga saat ini realisasi investasi Kota Padang hingga triwulan kedua masih jauh berada di bawah target yang telah ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia (RI) secara nasional yakninya sebesar Rp2,1 triliun, namun Editiawarman optimis bahwasanya pada triwulan ketiga ataupun keempat target tersebut bisa tercapai.
Apalagi menurutnya, sejauh ini masih ada sejumlah investasi besar di sektor perhotelan. Industri dan pariwisata yang belum melaporkan realisasi investasinya kepada BKPSDM Kota Padang.
Sehingga, menurutnya, jika seluruh realisasi investasi telah dilaporkan, maka akan menggenjot capaian realisasi investasi di Kota Padang.
“Investasi besar yang belum dilaporkan itu misalnya pembangunan Hotel Santika, lalu ada juga pembangunan pabrik pengolahan minyak sawit di Teluk Bayur, kemudian ada juga pembangunan beberapa hotel lainnya di sektor pariwisata,” tuturnya. (*)