HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pemkab Pasbar) secara rutin mengikuti rapat koordinasi (rakor) dengan pemerintah pusat secara virtual tentang pengendalian inflasi.
Pada Senin (31/10/2022) rakor tersebut dihadiri Bupati Hamsuardi, Kapolres Pasbar AKBP Aries Purwanto, asisten, OPD, para kabag dan stakeholder terkait lainnya di ruangan balkon kantor bupati setempat.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, BPS dan menteri terkait lainnya membuka ikut secara virtual. Di dalam rapat virtual itu disampaikan bahwa sebanyak 20 komunitas pangan, seperti cabai, beras, daging ayam, telur ayam ras, susu bubuk, tahu mentah, tempe, udang, ikan, pisang, bawang merah, bawang putih, jeruk dan daging sapi diharapkan diawasi harganya oleh pemda setempat.
Karena 20 komunitas pangan tersebut harganya mengalami fluktuasi atau berubah-ubah dan menjadi penyebab inflasi.
“Pada Rakor minggu depan kita minta beberapa provinsi dan kabupaten untuk memaparkan kiat-kiat untuk menghadapi inflasi ini,”kata Mendagri Tito Karnavian.
Sementara itu, Bupati Hamsuardi juga memberikan instruksi kepada OPD terkait agar bisa menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk menangani inflasi tersebut. Seperti membuat kebun cabai di setiap kecamatan yang luasnya mencapai 8 ha di setiap kecamatan. Tentunya penggunaan BTT juga harus diawasi oleh OPD terkait sehingga tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku. Karena penggunaan uang negara harus juga sesuai dengan aturan yang dikeluarkan tentang penggunaan uang tersebut.
“Kita akan melakukan penanaman cabai sebanyak delapan hektare per kecamatan. Bagaimana mekanisme saya minta OPD terkait yang menangani ini untuk melakukan,”kata Hamsuardi.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Endang Rirpinta mengatakan bahwa terkait dengan inflasi tersebut Pemda Pasbar memang harus melakukan koordinasi dengan lintas sektor terkait. Karena penanganan inflasi ini sudah intruksi dari pemerintah pusat.
“Kita juga harapkan kepada seluruh penyuluh pertanian yang ada di Kabupaten Pasaman Barat untuk lebih intens membina petani-petani penanam pangan,” kata Endang Rirpinta.
Ia juga meminta penyuluh pertanian tersebut untuk rutin melakukan pembinaan setiap hari.(h/ows