Pimpinan MJ Coffee, Nanang, mengisahkan perjalanan panjang usaha mereka yang akhirnya mendapat dukungan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero). Momen yang meningkatkan kemampuan MJ Coffee untuk masuk ke pasar internasional dan berhasil meningkatkan produksi mereka hingga 5 kali lipat.
“Kami sangat berterima kasih kepada PLN, bantuan ini benar-benar bermanfaat dalam peningkatan produksi kopi kami. Kami juga berhasil membuka lapangan pekerjaan buat masyarakat yang ada di sekitar usaha kami. Kami berupaya terus meningkatkan jumlah produksi untuk ekspor Kopi Sipirok ke pasar Internasional,” ujar Nanang.
Ia mengenang beragam hambatan yang dirasakan saat baru merintis usaha. Termasuk dalam teknik pengeringan biji kopi di tengah musim hujan dan kondisi tanah perkebunan yang mengalami erosi.
Dengan dukungan dan pendampingan PLN lewat Rumah BUMN Padang Sidempuan, kelompok tani ini dibekali dengan peralatan produksi, pelatihan manajemen modern untuk Usaha Mikro Kecil Menengah, dan pemasaran digital, hingga beragam dukungan lain, salah satunya dengan pembangunan green house.
Pembangunan green house ini oleh Nanang disebut mengatasi salah satu kendala terbesar mereka yaitu pengeringan biji kopi. Hasilnya, produktivitas kelompok tani pun meningkat dengan kemampuan pengeringan biji kopi mencapai 1 ton per bulannya, 5 kali lipat dari kapasitas sebelumnya 200 kg per bulan yang dikelola secara tradisional.
Peningkatan produktivitas Kopi Sipirok ini tentunya berbanding lurus dengan meningkatnya pendapatan MJ Coffee hingga 3 kali lipat dari sebelumnya Rp 30 juta menjadi Rp 95 juta.