Ali Amran menambahkan, kendala yang dihadapi oleh kelompok serai wangi awalnya adalah tempat penyulingan minyak. Karena pada waktu itu tempat penyulingan baru ada di Kota Solok. Untuk pengiriman daun serai wangi ke kota Solok membutuhkan biaya transportasi yang cukup besar. Sehingga menimbulkan inisiatif wali nagari Sungai Duo untuk membuat penyulingan sendiri.
Proses membuat penyulingan ini membuat wali nagari Sungai Duo harus belajar sampai ke beberapa tempat di kabupaten tetangga. Setelah memahami proses penyulingan serai wangi, wali nagari membuat penyulingan sederhana di kebun kelompok serai.
Pembuatan penyulingan serai wangi itu mendapat tanggapan positif dari Dinas Kumperdag Kabupaten Dharmasraya dan Dinas Kumperdag bidang industri Provinsi Sumatera Barat. Dinas terkait memberikan pelatihan dan membantu menguji hasil penyulingan serai wangi.
Dengan memberikan pelatihan bagaimana menyuling yang benar dan menjaga hasil sulingan dengan mendatangkan narasumber dari Solok. Kelompok Serai Wangi Nagari Sungai Duo semakin bersemangat untuk memproduksi minyak serai wangi. (*)