HARIANHALUAN.ID – Hokben restoran makanan bergaya khas Jepang kini hadir di Bukittinggi, tepatnya di lantai dasar Plaza Bukittinggi. Pembukaan gerai ini bertujuan untuk memenuhi harapan pelanggan HokBen yang berdomisili di daerah ini.
GM. Marketing PT. Eka Bogainti, Fransisca Lucky menyatakan, diusia yang ke-37 tahun HokBen dapat memperluas jangkauan di Sumatra Barat, dengan membuka gerai HokBen di Kota Bukittinggi.
“Kita hadir di Bukittinggi ini untuk menjawab permintaan pelanggan masyarakat. Kecintaan masyarakat akan berbagai kuliner nusantara mendorong kami untuk menambah ragam kuliner khususnya di Bukittinggi, dengan membawa makanan bergaya khas Jepang. Kami juga berharap pembukaan store ini bisa membantu penyerapan tenaga kerja di lokasi dimana gerai kami berada,” kata Fransiska didampingi GM. Operasional Hokben Bukittinggi, Syamsul Bahri, Kamis (8/12/2022).
Dalam waktu dekat ini, tambahnya, HokBen akan memperluas layanan ke lebih banyak lagi di kota-kota di Sumatra Barat. Di usia ke-37 tahun, Hokben dapat menyatukan rasa seluruh pelanggan setia di 334 gerai HokBen yang tersebar di 58 kota di Indonesia.
HokBen Plaza Bukittinggi merupakan gerai ke-2 di Sumatra Barat. Gerai pertama HokBen di Sumatra Barat yaitu HokBen Transmart Padang yang sudah buka terlebih dahulu pada 1 Juli 2022.
“Dengan pilihan menu yang beragam, menjadikan HokBen sebagai restoran favorit yang bisa menyatukan rasa para pelanggan walaupun memiliki pilihan menu yang berbeda. Visi kami membawa kebaikan untuk memelihara kehidupan masyarakat dengan menciptakan dan menyediakan makanan yang berintegritas,” ujarnya.
Menurutnya, dalam memilih makanan untuk dikonsumsi, salah satunya adalah makanan yang halal. Maka HokBen selalu mengutamakan kualitas terbaik dan terjamin kehalalannya untuk semua menunya.
Sementara itu, Direktur LPPOM MUI Provinsi Sumbar, Syaifullah Zoelkiar mengatakan, Hokben telah memiliki sertifikasi halal. Setiap tahun, restoran yang telah memiliki sertifikasi halal akan dimonitoring.
“Kita berharap halal ini tidak hanya di awal dan di mulut saja. Oleh sebab itu, ini harus kita jaga dan harus kita audit untuk menjaga kepercayaan masyarakat,” ujarnya. (*)