Tak heran, ketika terjadi keterlambatan, masyarakat akan bertanya-tanya apakah Pak Sagi tak pulang kampung? Begitulah ketokohan Haji Sagi yang selalu dirindukan warga kampung halamanya itu.
Peduli Dunsanak di Rantau
Setelah sukses sebagai pedagang, Haji Sagi Siraja Emas dari andalas itu juga sangat dinantikan masyarakatnya dalam membangun kampung halaman. Dunia pendidikan menjadi perhatianya, melalui pengaruh dan kepemimpinannya kini telah berdiri dengan megah SMK, MAN dan MTs. Bahkan mesjid tua yang dibangun pada zaman Belanda yang porak- poranda akibat gempa tahun 2009 ia pugar dengan merangkul pengusaha-pengusaha muda hasil binaannya untuk bersama-sama merenofasi mesjid itu.
Tak hanya di kampung halaman, keharuman nama Haji Sagi juga membahana di rantau, Haji Sagi merupakan tokoh motifator bagi generasi baru dalam pengembangan usaha pribadi mereka. Haji Sagi, juga menjadi pelopor berdirinya berbagai organisasi masyarakat, seperti Ikatan Keluarga Ampek Koto Aur Malintang (IKAKO) dan banyak jurai-jurai lain berdiri yang bertujuan membangun jembatan hati antara ranah dan rantau dalam wilayah IV Koto Aur Malintang.
Ketika dihubungi melalui telpon selularnya, Haji Sagi ingin masyarakatnya maju, tak ada yang miskin berpendidikan tinggi membangun kampung halaman sejajar dengan daerah lain.
“Saya ingin masyarakat kita sejahtera lahir bathin, maju dan berkembang penuh kharomah,” ujar Haji Sagi yang juga berhasil melahirkan dan membina puluhan bahkan ratusan pengusaha toko mas yang tersebar di berbagai kota di Indonesia tersebut. (*)