Ketika ditanya oleh banyak teman-temannya dan pewarta apa alasannya untuk terus melanjutkan pendidikan sampai S3, dan tahun ini juga sedang menyelesaikan PPG, padahal menjadi dosen dengan gelar doktornya sudah cukup tanpa harus ikut PPG, wanita ini dengan luar biasa menjawab, bahwa baginya menjadi seorang pendidik adalah investasi dan pengabdian.
Ketika menjadi seorang dosen pun nantinya, kata Hani, bisa saja ia mengajar guru-guru yang sudah profesional (di jenjang S2 dan S3) atau belum profesional (di jenjang S1). “Ketika saya mengajarkan itu, minimal saya memiliki pengalaman setara yang ditandai secara keprofesian dan tingkat keilmuan (jenjang pendidikan) yang lebih baik, untuk menghadirkan guru-guru sekolah dasar terbaik, serta berkualitas bagi bangsa dan republik ini,” ucapnya.
Disertasi Hani Fannisa yang berjudul “Pengembangan Local Instructional Theory Berbasis Realistics Mathematics Education untuk Meningkatkan Kemampuan Matematis Siswa dalam Belajar Geometri di Sekolah Dasar”, sudah mampu dipertahankannya di hadapan delapan orang penguji, di antaranya Prof. Ganefri (Penyelia), Prof. Yenni Rozimela (Ketua), Prof. Ahmad Fauzan (promotor/kaprodi S3), Prof. Indang Dewata, Prof. I Made Arwana (Co-Promotor), Prof. Lutfri (penguji), Prof. Syafruddin (penguji), Prof. Sugiman (penguji luar UNP).
Tim penguji berharap hasil temuan produk penelitian disertasinya mampu dicetak dan disebarluaskan secara menyeluruh, karena sangat relevan dengan kurikulum merdeka di pendidikan sekolah dasar. (*)