HARIANHALUAN.ID – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) serius menggarap segmen ritel sebagai salah satu fokus pengembangan bisnis BSI di tahun ini. Strategi ini dilakukan sebagai kesinambungan pencapaian tahun 2022, dimana bisnis retail memberikan kontribusi besar pada perseroan.
Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan retail, BSI terus berinovasi dengan terus mengembangkan BSI Mobile yang bertujuan memberikan layanan digital kepada nasabah. BSI resmi meluncurkan dua fitur baru pengajuan pembiayaan melalui BSI Mobile, yakni pembiayaan BSI OTO dan pembiayaan BSI Cicil Emas.
“Perseroan secara kontinu terus berinovasi pada channel digital BSI. Kami optimis bahwa peluncuran fitur pembiayaan ritel melalui BSI Mobile dapat mengakselerasi bisnis retail di awal tahun ini,” kata SEVP Digital Banking BSI, Saut Parulian Saragih.
Per Desember 2022, pembiayaan BSI mampu tumbuh sehat dan berkesinambungan menjadi sebesar Rp207,70 triliun atau tumbuh 21,26 persen (yoy). Pembiayaan didominasi oleh segmen retail (SME, Mikro, Gadai, Konsumer dan BSI Hasanah Card) sebesar Rp150,52 triliun, yang memberikan kontribusi 72 persen dari pembiayaan BSI secara keseluruhan.
Fitur pengajuan BSI OTO melalui BSI Mobile merupakan fitur pengajuan pembiayaan kendaraan mobil baru, mobil bekas dan motor baru. “Dengan adanya fitur ini memudahkan nasabah untuk mengajukan pembiayaan kapanpun dan dimanapun tanpa harus ke kantor cabang BSI,” kata dia.
Pada tahap awal ini, BSI menargetkan pembiayaan BSI OTO tembus Rp60 miliar. Minat masyarakat terhadap pembiayaan BSI OTO terbukti baik, tercatat per Desember 2022, pembiayaan BSI OTO mencapai Rp2.76 triliun tumbuh 44.04 persen secara YoY.
Dalam rangka milad BSI yang kedua, BSI OTO menawarkan program spesial serba dua, di antaranya margin mulai setara 2,22 persen, potongan admin sebesar Rp2 juta untuk pengajuan mobil baru, potongan biaya admin 20 persen untuk pengajuan mobil bekas dan free dua kali angsuran untuk pengajuan motor baru.
BSI juga mengakselerasi BSI Cicil Emas secara online yang bisa diakses dimanapun sesuai dengan jam layanan. BSI Cicil Emas menjadi salah satu alternatif investasi jangka pendek maupun menengah melalui logam mulia.
Dari sisi ketentuan syariah, cicil emas juga telah mendapatkan Fatwa DSN MUI No 77/DSN-MUI/V/2010. Pembiayaan menggunakan akad murabahah dan pengikatan agunan dengan menggunakan akad rahn (gadai). Dari sisi keamanan, emas yang dicicil oleh nasabah disimpan dan diasuransikan secara baik di BSI.
Inovasi ini diluncurkan seiring pertumbuhan positif produk cicil emas dengan pertumbuhan secara YoY sebesar Rp759 miliar (85,89 persen) dari posisi Desember 2021 sebesar Rp884 miliar ke posisi Des 2022 sebesar Rp1.644 miliar.
“Emas menjadi salah satu jenis investasi yang aman dan mudah dilakukan. Selain itu, emas merupakan komoditi yang likuid, mudah diperjualbelikan dengan cepat, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif sumber dana darurat,” ujarnya menutup. (*)