Dikatakannya di REI Sumbar, hampir 60 persen diantaranya merupakan developer/pengembang yang fokus pada pembangunan rumah subsidi.
“Banyak pengembang rumah subsidi karena rumah subsidi harganya memang lebih terjangkau. Peminatnya banyak, tapi kendalanya susah mencari tanah mentah.
Kebanyakan saat ini dibangun di luar Padang untuk lokasi pemukiman rumah subsidi seperti Padang Pariaman. Kalau di Padang sudah susah.
Tambah lagi biaya perizinan, sertifikat, pemecahan sertifikat itu lumayan tinggi sehingga jika dihitung-hitung dengan harga Rp150 juta itu sudah tak masuk.
Makanya REI mengusulkan kenaikan harga untuk rumah subsidi karena sudah tidak masuk harganya dengan kondisi sekarang,”katanya.
Ia mengatakan secara umum kendala yang dihadapi adalah ketersediaan lahan di dalam kota untuk pembangunan rumah subsidi susah.