Sementara Zulhendri Rais menyampaikan dalam proses konversi bank syariah harus punya tim, serta strategi yang tepat.
“Belajar dari NTB, harus ada perkembangan baru setiap bulan dan harus bentuk tim. Jangan terfokus pada satu produk saja seperti murabahah. Banyak produk bank syariah selain murabahah, yang lebih memudahkan dan menguntungkan konsumen,” kata Zulhendri.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengungkapkan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah persiapan konversi tahap demi tahap. Bahkan sejumlah pondasi penguatan sebagai pendukung utama telah berjalan, seperti telah adanya keputusan pemegang saham, lalu ditunjuknya bank daerah sebagai bank wakaf, serta adanya komitmen 70 persen lebih karyawan.
“Komisaris dan pemegang saham telah melakukan langkah percepatan konversi. Mudah-mudahan dengan diskusi dan silaturahmi ini akan ada percepatan. Kami mohon dukungan, semoga bisa tercapai apa yang kita cita-citakan bersama,” ucap Mahyeldi.
Pada acara ramah tamah hadir Forkopimda Sumbar, perbankan, sejumlah kepala OPD Pemprov Sumbar, rektor perguruan tinggi yang ada di Sumbar, dan ormas di antaranya Muhammadiyah, Perti, NU, Aisiyah, IMMI dan lain-lain. (*)