HALUANNEWS, PADANG – Ustad Abdul Somad (UAS) mendoakan konversi bank daerah Sumatra Barat (Sumbar) menjadi bank syariah dan dapat berjalan lancar, serta mudah.
Doa itu disampaikan UAS saat sesi terakhir diskusi bertajuk “Ramah Tamah dan Silaturahmi Bersama Ustad Abdul Somad” di Auditorium Gubernuran Sumbar, Minggu (27/3/2022) malam.
Sebelum diskusi yang dipandu Ustad Jel Fatullah, secara panel, UAS bersama Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dan Dewan Pakar Syariah Bank Riau Kepri, Ustad Zulhendri Rais menyampaikan, cukup lugas mengenai peluang-peluang dan strategi yang diperlukan dalam upaya konversi bank syariah.
UAS menyebutkan, beberapa upaya sebagai ikhtiar yang bisa dilakukan di antaranya memastikan ASN di pemprov mengalihkan tabungannya ke syariah dan menyarankan Pemprov Sumbar dan pihak terkait untuk melakukan studi banding terkait konversi bank syariah ke daerah yang telah duluan melaksanakan konversi, di antaranya Aceh, NTB dan Negara Jiran Malaysia.
“Tidak ada salahnya melakukan studi banding ke Aceh dan NTB, bahkan negara tetangga Malaysia yang telah lebih duluan melakukan konversi bank konvensional ke bank syariah. Bahkan nasabahnya banyak dari kalangan non muslim,” kata UAS.
UAS mengajak untuk melihat pangsa pasar halal tourism, halal food sangat besar dan bahkan sudah diambil oleh negara-negara yang bukan mayoritas Islam, seperti Thailand yang memiliki halal tourism dan halal food.
Sementara Zulhendri Rais menyampaikan dalam proses konversi bank syariah harus punya tim, serta strategi yang tepat.
“Belajar dari NTB, harus ada perkembangan baru setiap bulan dan harus bentuk tim. Jangan terfokus pada satu produk saja seperti murabahah. Banyak produk bank syariah selain murabahah, yang lebih memudahkan dan menguntungkan konsumen,” kata Zulhendri.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengungkapkan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah persiapan konversi tahap demi tahap. Bahkan sejumlah pondasi penguatan sebagai pendukung utama telah berjalan, seperti telah adanya keputusan pemegang saham, lalu ditunjuknya bank daerah sebagai bank wakaf, serta adanya komitmen 70 persen lebih karyawan.
“Komisaris dan pemegang saham telah melakukan langkah percepatan konversi. Mudah-mudahan dengan diskusi dan silaturahmi ini akan ada percepatan. Kami mohon dukungan, semoga bisa tercapai apa yang kita cita-citakan bersama,” ucap Mahyeldi.
Pada acara ramah tamah hadir Forkopimda Sumbar, perbankan, sejumlah kepala OPD Pemprov Sumbar, rektor perguruan tinggi yang ada di Sumbar, dan ormas di antaranya Muhammadiyah, Perti, NU, Aisiyah, IMMI dan lain-lain. (*)