PADANG, HARIANHALUAN.ID—Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Indarung, yang terbakar pada 9 April 2022 lalu, kini kembali beroperasi setelah pihak pengelola SPBU yang berada di bawah naungan Koperasi Karyawan Semen Padang (KKSP), melakukan berbagai perbaikan sesuai standar SHE Pertamina.
Pengoperasian SPBU dengan nomor kode 14.252.501 itu ditandai dengan pengisian BBM mobil dinas Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang, Oktoweri General Manager KKSP, Daswandi dan sejumlah pengurus KKSP: Hendra Bayu (Ketua), Febi Rieldi (Sekretaris), dan Febby Arief (Bendahara).
Oktoweri berharap dengan dioperasikannya kembali SPBU Indarung ini, pengelola SPBU dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada konsumen. Apalagi, lokasi SPBU berada di jalur utama yang meghubungkan Kota Padang dengan Solok, yanng merupakan lokasi yang sangat representatif bagi masyarakat yang membutuhkan BBM.
“Artinya, pasar utama SPBU ini ada. Karena SPBU ini berada di jalur utama. Pelayanan yang baik di SPBU ini harus yang paling penting dilakukan, di samping keakuratan takaran. Untuk itu, petugas pengisian BBM harus ramah kepada setiap konsumen,” kata Oktoweri usai meresmikan SPBU Indarung, Sabtu (1/4).
Pada kesempatan itu, Oktoweri berpesan kepada KKSP selaku pengelola SPBU untuk dapat meningkatkan keselamatan, agar kejadian yang tidak diinginkan, seperti musibah kebakaran yang sebelumnya menimpa SPBU Indarung, tidak lagi terjadi. “Di samping itu, saya pun juga berharap agar KKSP melakukan pengecekan secara rutin dan menjalankan prosedur SPBU ini dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager KKSP, Daswandi menyampaikan, pascamusibah kebakaran pihaknya langsung melakukan perbaikan SPBU sesuai standar HSE Pertamina, mulai dari melakukan pergantian pipa, merenovasi total kanopi SPBU, mengganti dua unit dispenser pengisian BBM, melakukan pelebaran tempat pengisian BBM khusus sepeda motor, dan melakukan pergantian APAR.
Di samping itu, pihaknya juga melengkapi SPBU Indarung dengan memajang nomor telepon penting, memajang dokumen Komitmen Pengelolaan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL), serta memajang Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB). “Nomor telepon penting, K3LL dan LDKB ini merupakan dokumen yang wajib dipasang di kawasan SPBU,” katanya.
Pengoperasian kembali SPBU Indarung mendapat sambutan dari masyarakat. Salah satunya disampaikan oleh tokoh masyarakat Indarung, Dharmansyah Siroen. Ia mengatakan, pengoperasian SPBU Indarung ini sudah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan Indarung, Batu Gadang, dan Padang Besi.
“Setelah kebakaran, kami mengisi BBM ke Bandar Buat, dan kadang-kadang kalau BBM habis di SPBU Bandar Buat, kami pun sampai ke SPBU Pitameh. Jaraknya cukup jauh dari Indarung, ada sekitar 9 km kalau ke Pitameh. Alhamdulillah, dengan dioperasikannya kembali SPBU Indarung ini, tentu kami tidak lagi jauh-jauh ke Bandar Buat atau ke Pitameh,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh warga Batu Gadang, Rudi. Ia menyebut, sejak SPBU Indarung tidak beroperasi karena musibah kebakaran, dirinya terpaksa harus membeli BBM di kios-kios yang menjual BBM secara eceran. Lantaran jika membeli ke SPBU, lokasinya jauh dari Batu Gadang, dan antreannya juga panjang.
“Jadi, kami senang sekali SPBU Indarung ini kembali dioperasikan. Apalagi, momennya juga sangat tepat, yaitu saat Ramadan. Apalagi saat Lebaran nanti, kebutuhan BBM juga meningkat. Artinya, pengoperasian kembali SPBU Indarung ini sangat membantu meringankan masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar Indarung, Batu Gadang, dan Padang Besi,” ujarnya. (dan)