“Jika kita sama-sama mengedepankan keselamatan jiwa manusia, maka akan bisa mengurangi angka kecelakaan ini,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat Dedy Diantolany mengatakan masih banyak pekerjaan semua pemandu kewenangan yang harus dilakukan untuk menangani dan mencari solusi yang tepat untuk menekan angka kecelakaan di perlintasan sebidang ini.
“Miris sekali melihat kecelakaan yang terjadi selama ini, apalagi hingga memakan korban jiwa. Dengan menutup perlintasan liar yang dilakukan BTP Padang ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi angka kecelakaan di perlintasan sebidang,” ujarnya.
Sebagai informasi, program keselamatan di perlintasan sebidang yang dilakukan BTP Padang baik di tahun 2021 dan 2022 merupakan program percontohan penanganan perlintasan sebidang secara komprehensif.
Selain membangun 27 Pos JPL, dilakukan pula pembangunan Early Warning System (EWS) di 30 titik perlintasan lainnya, frontage road sepanjang 6,7 km, patok rel pengamanan sepanjang 8,1 km, pagar ornament sepanjang 7,3 km, dua Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) atau Jembatan Penyeberanga Motor (JPM) dan menutup 261 perlintasan sebidang yang membahayakan. (dar)