PADANG, HARIANHALUAN.ID – Sejak awal Ramadan 1444 H lalu, rumah di Jl. HOS Cokroaminoto no.75 Padang tak pernah sepi. Sejak pagi hingga tengah malam, aktivitas para pekerja membuat kue kering untuk lebaran berlabel Rose, seperti tak kenal henti.
Begitu pula hal nya dengan para pelanggannya, silih berganti berdatangan memilih kue kering yang legend tersebut.
Kue Kering Rose sudah diproduksi sejak tahun 1960 lalu oleh Roslaini. Setiap tahun, sejak awal Ramadan, mereka rutin membuat aneka kue kering jadul ini.
Meski kue jadul, kenyataannya kue kering Rose ternyata mampu bertahan hingga saat ini. Bertahan lebih dari setengah abad, bukanlah hal yang mudah di tengah gempuran aneka jenis kue kering dengan berbagai cita rasa saat ini.
Kue Rose, walaupun modelnya sederhana tetapi selalu dirindukan pelanggannya setiap gahun. Tanpa Kue Rose rasanya ada yang kurang pada saat lebaran.
“Dari dulu kita selalu mempertahankan kualitas dan rasa. Juga dengan pilihan bahan baku terbaik, proses pembuatan yang higienis, dan tentu saja, halal,” kata penerus Roslaini, Marry dan Linda tentang kiat Kue Rose bertahan selama lebih dari setengah abad itu.
Memang, kue kering produksi Rose nyaris sama setiap tahun. Yang paling banyak dicari adalah nastar nanas, kue kenari, kastengel dan spekulas. Selain itu, kue semprit, skippy, cornflakes dan kue koya tetap jadi pilihan bagi pelanggannya.
Untuk harga, saat ini, berkisar pada Rp40 ribu sampai Rp75 ribu per kotak.
Salah seorang pelanggan tetap Kue Kering Rose, Widya, mengaku sudah sejak kecil menyukai kue ini.
“Orangtua saya selalu membeli kue Rose untuk hidangan lebaran. Kami semua selalu menunggu momen ini setiap tahun, untuk bisa menikmati kue kering Rose. Kebiasaan ini tetap berlangsung hingga sekarang, dan anak-anak saya pun juga sangat menyukainya. Cita rasanya sangat menggugah selera,” kata Widya yang seorang PNS di Padang.
Begitu pula hal nya dengan Nita yang tak pernah absen menghidangkan kue ini bagi tamunya. “Kakak saya yang di Lampung malah sejak awal puasa sudah berpesan agar segera membeli kue semprit kesukaannya. Jangan sampai kehabisan,” kata pensiunan PNS ini.
Kue kering Rose memang diproduksi selama Ramadan. Karena itu, bagi pelanggan yang telat datang membeli, tentunya bakal kehabisan. Sebab pemesanan dari berbagai kota di Indonesia, juga terus berdatangan.
“Banyak yang telpon untuk dikirimi kue kering yang diinginkannya. Kue Rose juga menyediakan berbagai hampers dan aneka cake yang bisa dikirim ke alamat yang dinginkan. Profilnya bisa dilihat di Instagram @omarose.pastry,” kata Linda tentang inovasi terbaru mereka. (atv)