Apalagi, hingga akhir 2022, IndiHome memberikan kontribusi besar untuk induknya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Tahun lalu IndiHome menyumbang pendapatan sebesar Rp28 triliun kepada Telkom, atau setara dengan 19 persen dari total keseluruhan pendapatan.
Adapun 90 persen pendapatan IndiHome ini dikontribusi pelanggan segmen consumer dan selebihnya dari segmen enterprise. IndiHome menutup 2022 dengan pertumbuhan pelanggan sebesar 7,1 persen dari 2021 menjadi 9,2 juta pelanggan, 63 persen di antaranya merupakan pelanggan Dual Play dan 37 persen pelanggan Triple Play. ARPU IndiHome stabil pada kisaran harga Rp268 ribu, didukung oleh pendapatan dari add- ons yang tumbuh 10,4 persen YoY.
Belum lama ini, VP Marketing Management PT Telkom Indonesia Tbk. E Kurniawan menargetkan layanan fixed broadband, IndiHome, bisa mencapai 10,2 juta. Perusahaan menargetkan jumlah pelanggan bisa bertambah 600 ribu hingga 1 juta pelanggan di 2023.
Telkom optimistis penambahan lebih dari 1 juta pelanggan bisa tercapai, karena penetrasi internet fixed broadband masih kecil di Indonesia. Berdasarkan survei McKinsey baru 15 persen pelanggan dari fixed broadband di Indonesia.
“Jadi masih sangat kecil dibandingkan potensinya, masih ada 50 jutaan hingga 70 jutaan pelanggan. Di 2023 hingga 2027 kami masih cukup signifikan untuk bisnis broadband,” katanya.
Meski pandemi Covid-19 telah lewat, jumlah penambahan pelanggan fixed broadband trennya terus bertambah, dari 3.500 per hari, menjadi 4.700 per hari. Ditargetkan akan dapat lagi 1,5 juta registrasi di 2023, dengan target (pelanggan baru) 600 ribu.