Tidak tanggung-tanggung, bantuan dari PLN pun mengakomodir biaya studi tiru Kelompok Usaha Maggot BSF MinaGot ke peternakan ayam yang telah sukses dan berpengalaman. “PLN dan harapannya kita semua yang hadir di tempat ini berkomitmen untuk membesarkan MinaGot Sumbar sebagai wadah yang sangat baik untuk mengatasi masalah sampah di Kota Padang,” lanjut Eric.
Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar Audy Jonaidy yang turut hadir pada penyerahan bantuan ini mengatakan, pemerintah sangat mengapresiasi kepedulian PLN untuk gerakan-gerakan masyarakat pemerhati lingkungan.
‘’Semoga bantuan ini mendukung peningkatan produktivitas dari MinaGot Sumbar. Kelompok ini dapat terus tumbuh sebagai solusi konkrit mengatasi masalah persampahan di Kota Padang dan Sumatera Barat pada umumnya. Jika telah tumbuh besar, mari jadi percontohan untuk lebih banyak lagi kelompok usaha yang sama,” katanya lagi.
Kelompok Usaha MinaGot Sumbar, lanjut Audy, berada dekat dengan permukiman masyarakat. Ini baik untuk mengatasi langsung limbah sampah pemukiman. ‘’Sehingga kelompok usaha ini bisa langsung menyasar masyarakat sekitar, mengelola limbah sampah harian dengan cepat. Ini perlu dikembangkan lebih banyak lagi dan pemerintah siap untuk mendukung,” tuturnya kemudian.
Budidaya maggot, jelas Rahayu, berperan bak rantai makanan. ‘’Kami mengembangbiakkan ulatnya dengan mengkonsumsi sampah. Ulat dewasa kemudian menjadi kepompong, kepompong menjadi kumbang, kumbang akan bertelur dan telurnya kembali diulatkan untuk mengurai sampah. Hasil ulat atau maggot diolah menjadi makanan ternak, ikan, dan lain-lain. Kami juga membuat pupuk dan enzim. Jadi semuanya dalam budidaya ini bisa bermanfaat. Volume sampah yang terolah semakin meningkat, kesehatan dan keselamatan lingkungan juga meningkat,” jelasnya.
Hasil budidaya maggot menghasilkan produk pakan ikan, pakan ternak, maupun burung. Sementara sisa-sisa sampah yang tidak termakan oleh maggot dapat diolah sebagai eco enzim. Rahayu menyampaikan, satu sendok ulat maggot dapat mengelola 80-150 kg sampah selama 21 hari. ‘’Ini menjanjikan untuk mengatasi masalah sampah di Kota Padang jika didukung dan diberdayaan secara maksimal,” lanjutnya.