HARIANHALUAN.id—PT Andalan Mitra Prestasi (PT AMP) yang berpusat di Jalan S. Parman No. 80-82 Padang, segera akan merekrut dan mengirim Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan.
Hal itu setelah dilakukannya penandatanganan MoU atau kesepakatan dengan perusahaan asal Korsel, Phoenix Internasional di Hotel Truntum Padang, Rabu (5/7).
Penandatanganan MoU langsung oleh Direktur Utama PT AMP H. Tafyani Kasim dengan President Direktur Phoenix International Mr. Stephen Park Junghyun.
Disaksikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbar Nizam Ul Muluk, perwakilan dari Disnakerin Kota Padang dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Mr. Stephen Park Junghyun yang didampingi oleh penerjemah, Ms. Debby Faira Rayyan mengatakan membutuhkan banyak pekerja untuk industri manufaktur.
“Kebutuhannya untuk tenaga operator, supervisor hingga buruh dan lainnya dengan gaji minimum sebesar 8 USD per jamnya,” ujarnya.
Ia mengatakan lulusan SMP sederajat pun bisa bekerja di Korsel terpenting memiliki kemampuan/pengalaman sesuai spesifikasi yang diminta.
Dirut PT AMP Tafyani Kasim atau yang biasa dipanggil Pak Ujang mengatakan ini pertama kalinya PT AMP akan mengirimkan PMI ke Korsel.
Selama 22 tahun beroperasi, pengiriman PMI oleh PT AMP dan berbagai cabangnya yang tersebar hampir di seluruh provinsi di tanah air, lebih dominan ke negara jiran Malaysia.
Dikatakan Tafyani, direncanakan pada September tahun ini sudah kontrak dan sudah mulai ada job order/permintaan penempatan berapa yang dibutuhkan.
Selambatnya lima bulan setelah penandatanganan MoU saat ini diharapkan sudah bisa melakukan perekrutan dan pengiriman PMI ke Korsel.
“Ini pertama kali kita mengirim ke Korsel jadi kita juga tidak harus terburu-buru. Tentunya kita juga harus ikut ketentuan yang berlaku di Indonesia dan Korea,” kata Tafyani.
Ia menambahkan perekrutan tentunya akan menyesuaikan dengan kebutuhan di Korea. Selain kesiapan fisik dan kompetensi/ tentu juga dilakukan persiapan dalam hal bahasa.
Tafyani menambahkan untuk tahun 2023 ini, PT AMP secara nasional sudah mempunyai lebih dari seribu job order/permintaan kerja ke Malaysia.
“Tetapi untuk pengiriman belum terealisasi sepenuhnya karena terkendala situasi politik di Malaysia yang belum selesai Pemilu,” katanya.
Tafyani berharap jika selesai Pemilu di Malaysia pada Agustus mendatang maka pengiriman PMI kembali bisa direalisasikan sesuai job order.
Kepala Disnakertrans Sumbar Nizam Ul Muluk menyampaikan apresiasinya terhadap kedua perusahaan yang bekerja sama karena telah membuka peluang kerja.
“Ini perdana di Sumbar untuk pengiriman PMI ke Korsel. Selama ini kendala kita memang untuk kursus Bahasa Korea bisa dikatakan tidak ada,” kata Nizam.
Nizam berharap ke depan akan banyak berdiri lembaga kursus/pelatihan Bahasa Korea karena dari segi salary/gaji jelas sangat menjanjikan kesejahteraan.
“Industri mereka sangat maju di sana. Kita sangat mendukung sekali kerja sama ini sehingga lulusan SMK dan bahkan sarjana kita di Sumbar banyak terserap dunia kerja,” katanya lagi. (h/ita)