Berawal Terdampak Pandemi, Begini Cerita Dedy Saputra yang Kini Raih Omzet Rp1 Miliar per Bulan

Laporan : Yessi Swita

SAAT terdampak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, Dedy Saputra yang semula bekerja sebagai marketing sebuah perusahaan, memilih banting setir jadi Agen Pegadaian di Subrantas Pekanbaru.

“Awalnya pada 2020, hikmah dibalik pandemi Covid-19 juga, saya beranikan saja menjadi agen pegadaian,” ujarnya, Sabtu (22/7).

Pria asli Medan yang menikah dengan perempuan asli Pekanbaru ini bercerita, omzetnya tidak langsung tinggi. Namun berproses dari bawah kemudian naik-naik perlahan. Hingga terlihat mulai cerah pada tahun 2021 hingga sekarang.

“Awalnya belum ambil ruko seperti sekarang, masih keliling-keliling. Kemudian berproses sampai sekarang bisa dibilang saya kewalahan juga. Apalagi sekarang yang mengajukan KUR syariah sangat banyak. Sampai belasan orang perhari,” tuturnya.

Saat ini, Dedy mengakui perputaran omzet minimal Rp1 Miliar, maksimal capai dibawah Rp2 miliar,” ujarnya.

Dari omzet tersebut, Dedy bisa mengantongi pendapatan bersih Rp12 juta hingga Rp15 juta perbulan. Belum lagi reward dan bonus bulanan yang didapatkan dari pegadaian.

Dedy merasakan menjadi agen lebih menjanjikan dari profesinya sebelumnya. Sehingga Dedy juga mengajak keluarganya untuk ikut bergabung jadi agen.

“Karena semakin banyak omzet, semakin banyak juga dapat,” katanya.

Semenjak 2020 itu, sudah lebih dari 1.000 nasabah yang dilayaninya. Dengan syarat tercatat berdomisili di sekitar wilayahnya.

Ia menawarkan seluruh produk pegadaian kepada nasabahnya. Mulai dari gadai, cicilan emas, arisan, pembiayaan bpkb, pengurusan pajak, stnk, pembiayaan arrum haji dan lainnya.

“Pokoknya semua bisa,” ucapnya.

Dikatakannya lagi, syarat menjadi agen juga tidak sulit.

“Cukup punya ktp, rekening, evaluasi tim pegadaian, kemudian nanti diadakan gathering diajari produk pegadaian,” kata dia.

Diakuinya, Pegadaian juga peduli, tidak lepas tangan dan cepat respon mendukung kemajuan Agen di Kanwil II Pekanbaru. Sehingga Ia juga semangat dalam bekerja sehari-hari

Sela menjadi agen pegadaian, Dedy menyebut salah satu tantangan yang beresiko baginya saat ada nasabah yang akan menggadai emas.

“Sebab kalau tidak teliti, bisa kena emas palsu,” ujarnya.

Ia berharap kedepan omzetnya terus meningkat dan semakin banyak bermanfaat untuk oranglain di sekitarnya. (*)

Exit mobile version