Dalam 3 Tahun, Apersi Sumbar Sudah Bangun 8.500 Rumah MBR

Gubernur Sumbar Mahyeldi saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Apersi Sumbar Tahun 2023 dengan tema “Peran Serta Apersi Membangun Rumah yang Aman dan Nyaman bagi Masyarakat” di Hotel Truntum Padang, Senin (21/8). DOK AFRIANITA

HARIANHALUAN.id—Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Sumbar sudah membangun 8.500 unit rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam tiga tahun terakhir.

Demikian dikatakan Ketua DPD Apersi Sumbar Liswendi Kamar saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Apersi Sumbar Tahun 2023 dengan tema “Peran Serta Apersi Membangun Rumah yang Aman dan Nyaman bagi Masyarakat” di Hotel Truntum Padang, Senin (21/8).

Hadir dalam kesempatan itu Ketua Umum DPP Apersi Junaidi Abdillah, Gubernur Sumbar Mahyeldi, beserta mitra seperti Bank Nagari, BTN, BRI, BNI, BSI,Bank Mandiri, PTSP, PLN dan pemerintah.

Liswendi mengatakan pada tahun 2023 ini DPD Apersi Sumbar menargetkan pembangunan 3.500 unit Rumah. Hingga Juni tahun ini sudah terealisasi sebanyak 1.250 unit.

“Sampai data Juni 2023 realisasi pembangunan rumah oleh pengembang yang menjadi anggota Apersi Sumbar 1.250 unit, sebanyak 70 persen diantaranya untuk MBR,” tambahnya.

Ia mengatakan saat ini Apersi Sumbar beranggotakan 170 pengembang yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Sumbar dengan lebih dari 50 persennya fokus pembangunan rumah murah/subsidi.

Ia mengatakan dengan Rakerda ini diharapkan masyarakat Sumbar bisa mengetahui bahwa Apersi hadir untuk menyediakan rumah laik huni dan berkualitas.

Ia mengatakan dalam membeli rumah subsidi hendaknya masyarakat dapat berpedoman pada aplikasi si Kasep dari PUPR agar tidak tertipu pengembang bodong.

“Di situ bisa dilihat pengembangnya siapa dan lokasi rumahnya di mana untuk subsidi. Sedangkan untuk rumah komersil hendaknya dalam legalitasnya juga diketahui notaris,” ujarnya.

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan bahwa setiap tahunnya kebutuhan warga Sumbar terhadap perumahan yang laik huni dan terjangkau makin meningkat.

Oleh karena itu ia meminta pengembang yang tergabung dalam Apersi Sumbar dapat menjaga komitmennya dalam menyediakan rumah murah dan laik huni bagi masyarakat.

Dikatakannya faktor pendorong meningkatnya kebutuhan rumah di Sumbar adalah pertumbuhan ekonomi Sumbar yang sudah di atas 5 persen, mendekati rata-rata pertumbuhan nasional.

“Selain itu juga penerimaan PPPK setiap tahun juga cukup banyak sehingga kebutuhan rumah tentunya juga semakin bertambah,” kata Mahyeldi lagi.

Ketua Umum DPP Apersi Junaidi Abdillah mengatakan Apersi terus berkomitmen dalam pemenuhan kebutuhan Rumah murah laik huni sesuai program pemerintah dan amanat Undang-Undang.

Ia menambahkan Rakerda bertujuan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi penting guna memperkuat sinergi dalam pembangunan perumahan di Sumbar.(h/ita)

Exit mobile version