PADANG, HARIANHALUAN.ID – Dapur Yonica yang didirikan sejak tahun 2014 lalu oleh Rosmawarty dan suaminya Abdul Karim telah memproduksi berbagai kuliner yang menasional.
Produk-produk yang diproduksi di Dapur Yonica antara lain, rendang Tuna, rendang lokan, rendang sapi, rendang jengkol, dendeng lado merah, dendeng lado hijau, tuna lado hijau, kerupuk kulit tuna, kerupuk tulang tuna dan pempek.
Sudah beberapa bulan ini Rosmawarty dibantu oleh karyawan, yang tentu saja itu akan sangat mempermudah Dapur Yonica dalam memproduksi olahan produknya.
“Agar menghasilkan produk yang berkualitas, kita selalu menjaga kebersihan disaat produksi dan selalu menggunakan bahan bahan yang masih segar,” kata Karim, Rabu (30/8).
Dalam hal produksi biasanya dilakukan oleh Rosmawarty dan karyawan, sedangkan untuk pengemas dan pendistribusian ke gerai oleh-oleh dilakukan oleh Karim.
Karim juga memceritakan, produk olahan miliknya yang cukup digemari masyrakat Sumbar hingga nasional. Diantaranya rendang ikan tuna.
Produksi rendang ikan tuna ini sebutnya berawal dari coba-coba sang istri yang gemar memasak dengan inovasi.
“Pas sudah masak rendang ikan tuna, kita cicip. Kemudian dilakukan berbagai perbaikan saat memasaknya kembali, apa yang kurang, bagaimana rendang ikan itu bisa tahan seperti rendang daging,” tuturnya.
Ia juga melakukan percobaan untuk menciptakan produk baru, seperti kerupuk tulang ikan tuna dan kerupuk kulit tuna. Ini dilakukan karena banyak tulang dari ikan tuna yang tidak terpakai.
“Bahkan, tulang ikan tuna ini juga digemari karena rasanya yang renyah dan limbah kita jadi minim. Kerupuk tulang ikan tuna ini sangat cocok dimakan bersama lauk dan nasi,” ujar Karim.
Adapun cara membuat kerupuk tulang ikan tuna adalah tulang tuna di presto. Setelah di presto tulang tuna dihancurkan hingga halus. Kemudian tulang yang sudah halus di campurkan dengan tepung dan bumbu bumbu lainnya.
“Setelah di campurkan adonan di cetak dan di jemur di atas teriknya matahari, setelah kering dan kandungan airnya berkurang kemudian kerupuk tersebut siap digoreng dan dikemasi,” ucapnya.
Dalam sehari Dapur Yonica mampu memproduksi hingga total 25 kg, jika menerima pesanan khusus dari costumernya.
“Selama ini, produk dari Dapur Yonica saya jual ke beberapa gerai oleh-oleh di Kota Padang dan pada umumnya rendang itu dibeli oleh wisatawan yang datang ke Kota Padang,” ungkap Karim.
Rendang Dapur Yonica juga mulai memasuki pasar nasional, terutama di Jakarta dan Batam.(h/dar)