BI Sumbar Kupas Habis Sejarah Rupiah Dalam Bincang Milenial bersama Mahasiswa

BINCANG MILENIAL--Bincang Milenial yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat  menghadirkan sejarawan nasional yang diikuti oleh ratusan mahasiswa di Sumbar, Selasa (5/9) di UPI Padang. WINDA

HARIANHALUAN.ID – Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Sumatera Barat  memenuhi ruangan Gedung UPI Convention Center Padang, Selasa (5/8). Kegiatan Bincang Milenial yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat (Sumbar) itu menghadirkan sejarawan nasional, Asep Kambali, dengan pembahasan mengenai penelusuran sejarah bangsa yang bisa didalami dalam keberadaan uang Rupiah di negara ini.

Kepala Perwakilan BI Sumbar Endang Kurnia Saputra mengatakan kegiatan ini merupakan upaya untuk menumbuhkan kesadaran para generasi muda, khususnya di Sumbar agar semakin mencintai Rupiah.

Menurut Endang ada diantara generasi muda yang belum kenal sejarah. Ini penting untuk melakukan edukasi kebangsaaan tentang siapa pahlawan.

“Generasi muda perlu diedukasi terkait sejarah bangsa yang telah membawa kepada kondisi kemajuan saat sekarang ini,” ucap Endang.

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy yang turut menghadiri dan membuka kegiatan tersebut mengatakan apa yang telah dilakukan BI Sumbar ini sangat penting.

“Ini adalah kegiatan yang lebih luar biasa karena, tadi saya berdiskusi dengan Kepala BI, acara ini pertama di Indonesia. Sumatera Barat menjadi pionir, yang mengingatkan kita akan sejarah, terkait akan Rupiah. Sangat luar biasa. Kami sangat mengapresiasi. Semoga dengan acara ini, kaum muda kita lebih memahami Rupiah dan jasa pahlawan,” ujar wagub.

Dalam kesempatan itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Sumbar, Dandy Indarto Suseno, yang juga merupakan mantan Kepala Museum BI, menghantarkan pemaparan materi Rupiah dalam Sejarah Indonesia.

Mengagumkan, bagaimana bermulanya transaksi di zaman barter dan uang komoditas, sampai lahirnya mata uang Rupiah seperti sekarang ini, dengan perjalanan kisah yang sangat panjang dan luar biasa. Dalam Rupiah, bisa diketahui betapa kaya dan dalamnya perjalanan bangsa Indonesia.

“Bagaimana merawat Rupiah? Ada lima J. Jangan dicoret, jangan dilipat, jangan distaples, jangan diremas, dan jangan dibasahi. Kemudian ada tips memperlakukan Rupiah, yaitu jaga kerapiah uang Rupiah, jaga kebersihan uang Rupiah, dan jaga keutuhan uang Rupiah,” sebut Dandy.

Di sesi penghantaran materi kedua, yang tidak kalah luar biasa, dipaparkan oleh Asep Kambali, sejarawan nasional yang kiprahnya tidak diragukan lagi, adalah materi Rupiah Simbol Kedaulatan Negara.

Pada slide presentasinya, Asep sempat menampilkan foto-foto pahlawan bangsa, dan audiens diminta menebak, foto siapa tersebut. Pantauan SumbarFokus.com, banyak peserta tidak mengenal foto-foto siapa yang ditampilkan.

“Generasi muda hari ini memiliki tantangan yang sangat berat. Salah satunya, bagaimana belajar sejarah perjuangan pahlawan bangsa. Bukan hanya sekesar menghafalkan nama dan tanggal, tapi memahami tentang karya, perjuangan, dan pengorbanan para pahlawan dalam memajukan bangsa dan negara,” sebut Asep.

Dikatakan, salah satu cara mudah mengetahui sejarah dan pahlawan bangsa adalah dengan memahami Rupiah.

“Kita hari ini berkat perjuangan dan pengorbanan orang tua kita di masa lalu. Negara Indonesia merdeka berkat perjuangan dan pengorbanan para pahlawan bangsa kita di masa lalu. Maka, masa depan Indonesia maju yang gemilang adalah berkat perjuangan kita, pemuda hari ini,” tegas Asep. (h/win)

Exit mobile version