Bank Nagari Cabang Jakarta Himpun DPK Rp7,5 Triliun

impin Bank Nagari Cabang Jakarta Shanty Dewi Fauzy. DOK AFRIANITA

HARIANHALUAN.id  – Bank Nagari Cabang Jakarta berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp7,5 triliun hingga akhir September 2023.

“Angka ini sudah melampaui target yang ditetapkan Rp6,8 triliun pada tahun ini,” ujar Pemimpin Bank Nagari Cabang Jakarta Shanty Dewi Fauzy didampingi Wakil Pemimpin Cabang Jakarta Hendri Gozari, akhir pekan lalu.

Dikatakannya untuk target pengumpulan DPK, pihaknya dan para pegawai di sana aktif mencari nasabah untuk menyimpan uangnya di Bank Nagari.

Sasarannya, adalah para pengusaha konveksi atau tekstil, atau pedagang. Bukan hanya para perantau Minang, tapi juga penduduk Jakarta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Adapun pencapaian laba hingga akhir September tercapai Rp166,2 miliar dari target Rp166 miliar pada tahun 2023 dan aset yang dimiliki Rp7,7 triliun.

Sedangkan penyaluran kredit mencapai Rp983 miliar lebih. Di antaranya, adalah kredit sindikasi sebesar Rp585 miliar dan kredit nonsindikasi sebesar Rp398 miliar lebih.  

“Untuk kredit nonsindikasi, tercatat 452 rekening debitur. Dari jumlah itu, kredit produktif senilai Rp267 miliar dan kredit konsumtif sebesar Rp131 miliar,” papar Shanty. 

Dikatakannya lagi, pascacovid-19, perlahan namun pasti, perekonomian Indonesia mulai bergerak dan tumbuh positif. Tak terkecuali di dunia perbankan, khususnya Bank Nagari.

“Memang banyak nasabah kita yang terkena dampak Covid-19, tapi adanya program pemerintah untuk restrukturisasi kredit, sangat membantu dalam mengelola kredit pada nasabah saat itu,” kata Shanty.

Menurut Shanty, pada saat Covid-19, Bank Nagari Cabang Jakarta selalu mendampingi nasabahnya yang terdampak.

Jika ada yang bermasalah, pihaknya akan turun dan melakukan pendampingan pada nasabah tersebut untuk penyelesaian kreditnya.

Restrukturisasi kredit, menurutnya, akan diberikan jika debitur tersebut benar-benar terkendala dalam menjalankan usahanya. 

“Tapi sebetulnya, saat Covid-19 itu, ekonomi tetap jalan. Khususnya bagi pedagang yang menjual dagangannya secara online,” kata Shanty.

Dengan sistem kerja dan memberikan pelayanan terbaik bagi nasabahnya, Bank Nagari Cabang Jakarta juga berhasil menekan angka Non Performance Loan (NPL/kredit bermasalah).

“Dari angka 2,2 persen pada akhir tahun 2022 menjadi 2,0 persen pada akhir September 2023. Angka ini, cukup bagus, karena jauh di bawah toleransi BI yakni NPL 5,0,” katanya.

“Kiat dari pencapaian target tersebut, tiangnya adalah networking yang kita jalin. Menambah sebanyak-banyaknya jaringan  untuk menjaring nasabah baru dan meningkatkan dana yang kita himpun,” ujar Shanty. 

Para perantau di Jakarta, juga memiliki peran yang sangat besar dalam memacu pertumbuhan Bank Nagari.

Oleh karena itulah, menurut Shanty, pihaknya juga selalu aktif dalam berbagai kegiatan yang digelar para perantau di sana. Misalnya dengan keterlibatan Bank Nagari dalam berbagai iven pameran, workshop ataupun berbagai kegiatan sosial.

“Dana yang dihimpun oleh Bank Nagari Cabang Jakarta merupakan penyeimbang likuiditas Bank Nagari secara keseluruhan, dimana penghimpunan dana tersebut juga disalurkan dalam bentuk kredit di Sumatera Barat,” kata Direktur Utama Bank Nagari Muhamad Irsyad pada kesempatan terpisah. (h/ita)

Exit mobile version