HALUANNEWS, PADANG – Momen mudik lebaran benar-benar dimanfaatkan Dina, 30, seorang perantau Minang yang lama di Jakarta.
Sudah dua kali lebaran ia tak mudik ke Padang karena pandemi Covid-19. Makanya ia sangat antusias untuk segera mudik bersama anak-anaknya pada pertengahan puasa. Suaminya, menyusul ke Padang di akhir Ramadan nanti.
“Saya sudah sangat rindu berlebaran di Padang. Terutama untuk kembali menikmati kue kering kesukaan kami sekeluarga, turun temurun sejak nenek dahulu, Kue Kering Rose,” kata Dina kepada Haluan, Rabu (20/4) malam.
Saat itu, ia bersama kawan-kawan dan rombongan keluarga besarnya sengaja datang ke rumah tempat produksi Kue Kering Rose, Jl Hos Cokroaminoto No.75 Padang untuk membeli kue Rose.
Tak cuma Dina dan keluarga besarnya, beberapa konsumen lain juga tampak antre memilih dan membayar kue kering pilihan mereka di sana. Mereka semua dilayani dengan ramah oleh Linda, salah seorang penerus produsen kue Rose yang legendaris itu.
Menurut Linda, mereka sudah berproduksi sejak awal Ramadan selama sebulan penuh. Sebab, banyak sekali permintaan kue kering Rose yang masuk. Pelanggan pun datang silih berganti sejak pagi hingga malam ke rumah produksi itu.
Kue kering Rose memang kue yang sangat legendaris. Sebab, kue ini mampu bertahan hingga lebih dari 50 tahun.
Kue kering Rose memang selalu diproduksi khusus untuk menyambut lebaran. Karena itulah, kue dengan cita rasa yang lezat ini, selalu dicari oleh pelanggannya untuk memeriahkan lebaran.
Mereka bisa bertahan lebih dari setengah abad, karena senantiasa mempertahankan kualitas dengan menggunakan bahan-bahan halal yang berkualitas, pembakaran yang sempurna dan packing yang dilengkapi dengan silica gel sehingga kue-kue akan kering lebih lama karena terhindar dari kelembaban.
Untuk harga kue, menurut Linda, bervariasi, mulai dari Rp40 ribu per kotak. Sedangkan jenis-jenis kue yang diproduksi masih tetap seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Jenis kue yang kami produksi setiap tahun antara lain kue semprit, aster, nastar, keju, spekulas, corn flakes, koya, kenari dan skippy. Harganya bervariasi, mulai dari Rp40 ribu per kotak,” kata Linda.
Meskipun kue kering Rose ini terbilang jenis kue jadul (jaman dulu –red ), namun kue ini mampu bersaing dengan kue kekinian yang memiliki bentuk lebih bervariasi.
Kunci utamanya, menurut Linda, adalah pada kualitas bahan yang digunakan serta halal, pembakaran yang sempurna dan layanan terbaik bagi pelanggannya. (*)
Reporter: Atviarni