Ide inovasi ini pun berawal ketika adanya kerusakan Kiln Drive di Pabrik Indarung V. Kiln Drive di pabrik tersebut mempunyai sistim yang minim informasi, sehingga memperlambat proses perbaikannya. Untuk itu, dibuatlah alat untuk mendeteksi gangguan yang diberi nama HMI Touch Screen Kiln Drive. Menggunakan teknologi terbaru berbasis aplikasi, alat ini mampu mendeteksi setiap gangguang yang terjadi dalam waktu kurang dari 1 menit.
“Sebelumnya, informasi gangguan baru diketahui dalam waktu bisa mencapai 4 jam, karena hanya ada 1 alarm. Dan tentunya, gangguan ini berdampak pada kehilangan produksi. Nah, dengan adanya inovasi ini, setiap gangguang itu bisa terdeteksi dalam waktu kurang dari 1 menit. Bahkan, inovasi ini memberikan benefit bagi perusahaan hingga Rp1,3 miliar/pertahun. Benefit ini kami hitung berdasarkan down time yang diakibatkan adanya gangguan dari Kiln Drive,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan tim inovasi Kim-Pro, Jen Riadi. Kata dia, dirinya tidak akan pernah puas meskipun telah meraih prestasi tertinggi di ajang ICQCC. Predikat Gold yang diraihnya ini akan menjadi motivasi bagi dirinya secara peribadi, dan juga bagi Tim Kim-Pro untuk terus berinovasi.
“Meskipun saya hadir mewakili Kim Pro di ajang ICQCC ini, tapi saya tidak sendiri. Predikat tertinggi ini berhasil diraih juga berkat dukungan dari kawan-kawan Tim Kim-Pro, yaitu Rika Warni dan Elmas Dopri, serta dukungan dari Unit Quality Assurance. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan tersebut,” katanya.
Jen menjelaskan bahwa pada ajang ICQCC ini, Kim-Pro menampilkan inovasi berjudul “Efisiensi Penggunaan Bahan Kimia sebesar 94,10 persen dengan substitusi katalis strontium nitrat dengan barium klorida pada pengujian kapur bebas di laboratorium Quality Assurance PT Semen Padang pada tahun 2021.
Pada inovasi ini, timnya berhasil melakukan efisiensi penggunaan bahan kimia, berawal dari keterlambatan pasokan bahan kimia strontium nitrat di laboratorium kimia produk. Keterlambatan tersebut mengakibatkan terhentinya pengujian kapur bebas, bahkan sampai 1 bulan lamanya. Harusnya, sebut Jen, pengujian kapur bebas ini dilakukan setiap hari.
Untuk mengantisipasi keterlambatan pasokan strontium nitrat, Kim-Pro mencoba alternatif bahan kimia lain yang mempunyai fungsi sama dengan strontium nitrat. Dari pengujian yang dilakukan, diketahui hasil validasi menunjukkan seluruh parameter pengujian yang meliputi uji deviasi, akurasi, presisi, dan reproducibility telah memenuhi syarat keberterimaan.
“Dari pengujian kami, barium klorida dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai pengganti strontium nitrat dalam analisis kapur bebas di laboratorium Unit Quality Assurance PT Semen Padang,” pungkas Jen. (h/dan)