Sejalan waktu, kaum ibu tidak lagi menggunakan Minyak Tanak untuk menggoreng makanan. Ciri khas Minyak Tanak beralih sebagai penyedap cita rasa yang dituangkan pada hidangan dendeng batokok atau Tokok Jariang.
Dua kali seminggu, Selasa dan Jumat, ayah lima anak ini menjual Minyak Tanak Talawi dengan merek ‘Minyak Tanak Upiak Kancie’ di Pasar Talawi.
“Dua kali kali hari pasar itu, bisalah memperoleh untung Rp2 juta. Satu botol ukuran 600 ml dijual Rp40 ribu,” tutur Anwar.
Anwar menyebut dirinya berterima kasih untuk dukungan dari Pemko Sawahlunto melalui Dinas Koperindag yang membantu memberikan pembinaan dan menyediakan packing (kemasan) untuk produk minyak tanak itu.
“Masih ada harapan kami untuk dibantu yaitu dilengkapi peralatan kami dengan mesin peras kelapa. Itu akan meningkatkan produktifitas, dari yang sekarang masih menggunakan alat sederhana untuk memeras kelapa yang tentu membutuhkan banyak tenaga dan waktu yang lama,” imbuh Anwar. (*)
Sumber: Humas