PADANG, HARIANHALUAN.ID – Kue kering Rose selalu menjadi menu hidangan istimewa saat Lebaran.
Kehadiran kue kering yang telah diproduksi sejak tahun 1960 ini, senantiasa ditunggu para penggemarnya. Sebab, kue ini hanya dibuat dua kali dalam setahun, yakni pada momen Lebaran Idul Fitri dan Hari Raya Imlek.
Kini, memasuki pertengahan puasa, Kue Rose yang legend ini sudah laris diburu pelanggannya. Setiap hari, rumah tempat kue ini diproduksi di Jl. Hos Cokroaminoto No.75 Padang, selalu didatangi pembeli silih berganti. Sejak pagi, siang hingga malam hari, ada saja pembeli yang datang memborong aneka kue kering jadul tersebut.
Kepada Haluan, Rabu (20/3) Linda salah seorang generasi penerus Kue Rose menyebutkan, mereka sudah mulai berproduksi sejak awal Ramadan 1445 H. “Kami sudah mulai berproduksi sejak minggu pertama puasa. Pelanggan sudah bisa mendapatkan aneka kue kering langsung ke rumah produksi Kue Rose di Jl.Hos Cokroaminoto No 75 Padang. Jadi, kue kering yang bakal jadi sajian penyambut tamu nanti, adalah kue kering Rose yang fresh from the oven,” kata Linda
Beragam jenis Kue Rose seperti semprit, kue kenari, aster, spekulas, nastar nenas, kue koya (sagun kacang hijau), kue keju, cornflakes, skippy, petak coklat, dan aneka cake, tetap laris diburu pelanggannya. Harganya pun sangat terjangkau. Berkisar pada Rp45 ribu, Rp65 ribu hingga Rp75 ribu per kotak kue keringnya.
Tak mudah memang, untuk bertahan lebih dari 60 tahun dan bersaing dengan kue-kue kering kekinian yang lebih bervariasi. Kuncinya, menurut Linda, adalah tetap mempertahankan kualitas dan cita rasa kue Rose yang diproduksi oleh orangtuanya sejak tahun 1960.
“Dan yang paling penting, tentunya, produk Kue Rose semuanya halal, karena terbuat dari bahan-bahan pilihan berkualitas yang terjamin kehalalannya,” kata Linda.
Diana, salah seorang pelanggan Kue Rose menyebutkan ia sudah mengenal kue ini sejak kecil karena orangtuanya selalu membeli kue ini setiap Lebaran. Dan sekarang setelah ia berkeluarga dan punya anak, ternyata kebiasaan itu tetap berlanjut. Suami dan tiga anak Diana pun, juga sangat menyukai kue ini.
Kawan-kawan tempat Diana bekerja, di sebuah perusahaan swasta, juga selalu membeli kue ini tiap Lebaran. “Awalnya saat lebaran ke rumah Bu Diana, ternyata kue keringnya renyah, gurih dan enak sekali. Dan saat kami tanya dimana belinya, kami akhirnya juga jadi langgana ke sini tiap tahun,” kata Suci dan Mira, rekan Diana.
Kue kering Rose, akan diproduksi hingga minggu terakhir Ramadan dan biasanya akan laris diserbu pembeli.
“Jadi kalau tak mau kehabisan kue yang diinginkan, sebaiknya segera saja datang ke rumah produksinya,” kata Yanti, salah seorang pelanggan Kue Rose. (h/atv)