AGAM, HARIANHALUAN.ID – Momen lebaran 1445 H mendatangkan berkah bagi produsen kue kering di Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Sejumlah produsen kue kering kewalahan menghadapi permintaan yang terus meningkat jelang Idul Fitri.
Seperti yang dialami DapoerPipit yang dikelola Pipit Ade Suryana, salah satu di antara produsen kue kering di Lubuk Basung, Kabupaten Agam. DapoerPipit memproduksi kue kering seperti nastar, sultana, putri salju, sagu keju, stik kentang, kue bawang, tojin dan semprong.
Pipit mengaku permintaan kue kering di tempat usahanya terus mengalami peningkatan. Bahkan ia mengaku sudah close order sejak beberapa hari lalu kendati masih banyak yang kembali meminta agar bisa masuk list produksi kue kering tahun ini.
“Sebenarnya sudah close, tapi bagi pelanggan yang ngebet ingin dibuatin ya kami masih terima selagi masih belum mepet lebaran,” ujarnya saat ditemui Haluan pada Jumat (29/3).
Pipit mengakui, permintaan kue kering tahun ini membuatnya kewalahan. Bahkan, dirinya harus merekrut empat tenaga tambahan untuk memproduksi kue kering.
“Saking ramainya permintaan, saya dibantu kerabat sebagai tenaga tambahan agar permintaan bisa diselesaikan tepat waktu,” ungkapnya.
Kendati ramai orderan, Pipit menyebut, ia lebih mementingkan kualitas produksi yang selalu dijaga dibandingkan kuantitas. Dirinya khawatir pembuatan kue terlalu banyak membuat hasil tidak lagi maksimal.
“Tahun ini total kami membuat hampir 500 toples kue kering pesanan pelanggan,” sebutnya.
Harga jual kue kering yang ditawarkan di DapoerPipit bervariasi, yakni mulai dari Rp70 ribu hingga Rp100 ribu per toples.
Pipit telah merintis usaha kue kering untuk lebaran sejak tahun 2017 silam.
Hal senada juga diutarakan Yanti, pemilik usaha Janna and Co di Lubuk Basung. Ia mengaku mendapat keberkahan tersendiri dari momen lebaran kali ini.
Meski tahun ini menjadi momen perdananya menerima orderan kue kering untuk lebaran, ia mengaku permintaan cukup lumayan.
Janna and Co memproduksi kue-kue lebaran jadul seperti kembang loyang, kue sapik, arai pinang dan sebagainya.
“Alhamdulillah, sejak awal Ramadan sudah ada yang pesan, hingga sekarang masih memproduksi meski kecil-kecilan,” ujarnya. (*)