“Dibanding hari bias jelas ada peningkatan. Kalau sekarang pemasukan harian bisa sampai Rp2 juta, sementara hari biasa pernah hanya tiga puluh ribu,” katanya kepada Haluan, Jumat.
Ia menyebut, dirinya sudah berdagang mainan sejak lama. Libur lebaran menjadi salah satu momen yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan dagang lebih tinggi.
Kendati begitu, pedagang mainan tersebut mendapati bahwa omzet dagangan pada libur lebaran tahun ini menurun dari tahun sebelumnya.
Ia memperkirakan alasannya karena kondisi ekonomi masyarakat yang sulit ditambah harga bahan pokok yang sering naik.
“Kalau dibanding lebaran tahun-tahun sebelumnya, tahun sekarang ada penurunan omzet. Kemungkinan karena perekonomian saat ini yang sedang sulit,” ujarnya.
Pada kesempatannya, ia memperlihatkan sejumlah mainan anak yang dijajakannya. Mainan tersebut sangat bervariasi baik itu untuk anak perempuan maupun anak laki-laki.
“Untuk anak laki-laki, disini menyediakan mainan pistol-pistolan serta mobil-mobilan. Sementara untuk anak perempuan, ada mainan masak-masak dan boneka serta berbagai mainan non gender lain,” paparnya. (*)