“Setelah semua kerupuk digoreng lalu dikeringkan. Ditunggu dingin, dimasukkan ke dalam plastik besar dan akan dikemas dalam plastik kecil yang sudah disediakan apabila ada permintaan,” jelasnya.
Disebutkannya, pada tahun 2005, ia membuat adonan kerupuk keju ini dengan tangan sendiri. Baru menjelang 2010 ia menggunakan mesin. Mesin adonan yang ia pakai ini, dirakit sendiri karena tidak ada yang menjual mesinnya.
Kerupuk Keju Rini, bisa tahan lama hingga bertahun-tahun. Karena memang kualitasnya terbaik. Namun demikian, setiap yang ia bikin, selalu habis dipesan pelanggan.
“Contohnya saja, setelah lebaran ini kami tidak berhenti membuat dan membungkus kerupuk ini. Karena semua daerah pada meminta pesanan lantaran stok yang tersedia habis terjual,” sebutnya.
Dikatakan Rini, dulu sebelum pandemi, ia membikin kerupuk keju hampir setiap hari. Namun karena pandemi, ia membuat dua kali seminggu tergantung pesanan yang datang.
“Kami tidak mengeluh karena pesanan turun. Masih ada juga yang memesan, Alhamdulillah. Dagangan tetap jalan, walau tidak seperti dulu lagi,” katanya.