Musim Haji, Permintaan Penukaran Riyal Meningkat

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Penukaran mata uang rupiah ke mata uang riyal di MJE Money Changer mengalami peningkatan penjualan hingga mencapai Rp500 juta selama musim haji tahun 2024. Praktek penukaran mata uang rupiah ke riyal merupakan salah satu persiapan jemaah haji dan umrah.

“Peningkatan penjualan riyal tahun ini salah satunya karena ada peningkatan dari jumlah jamaah haji dari tahun sebelumnya. Pertambahan jumlah jamaah berkisar 200 orang,” ujar Owner MJE Money Changer, Mike Juni Elpisa, Rabu (12/6).

Mike menjelaskan, Riyal satu paket yang disediakan MJE Money Changer yakni terdiri dari 250 Riyal dengan rincian satu lembar 100 Riyal, dua lembar 50 Riyal, tiga lembar 10 riyal dan empat lembar 5 Riyal. Selain itu penjualan riyal di MJE Money Changer lebih murah dibanding kompetitor karena mendapat stok langsung dari Arab Saudi.

“Kita juga bekerja sama dengan pihak KBIH Nurul Iman sehingga memudahkan jamaah mendapatkan riyal, hanya saja kecenderungan jamaah Sumbar menginginkan pecahan kecil sedangkan stok pecahan kecil terbatas di Sumbar. Tentunya kita menyediakan jasa delivery service yang akan mengantarkan uang kepada jamaah ke alamat,” ujarnya.

Ia menambahkan, selain adanya pertambahan jamaah haji tahun ini, MJE Money Changer juga sudah mulai dikenal masyarakat sebagai salah satu jasa penukaran uang terbaik di Kota Padang.

“Pada haji tahun lalu baru lima bulan MJE Money changer berdiri secara branding belum terlalu dikenal. Namun tahun ini Mje money changer menjadi salah satu yang teratas di pencarian google,” ujarnya.

katanya, batas maksimal jumlah uang riyal yang dibawa jamaah haji, Bank Indonesia mengatur konversi sebesar 25 ribu dolar setara dengan Rp 375 juta.

“Hanya saja sejauh ini belum ada yang membawa uang sebesar itu, biasanya jamaah membawa uang riyal paling banyak 20-30 juta saja,” ujarnya.

MJE Money Changer juga menyediakan 100 lebih mata uang untuk ditukarkan, ia menyebut mata uang yang paling banyak transaksi yakni mata uang Ringgit dan Dollar. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya wisatawan berkunjung ke Negeri tetangga dan aktivitas dagang lintas Internasional.

“Kami menyediakan berbagai mata uang untuk ditukar, kecuali mata uang yang negara sedang berkonflik,” ujarnya.(*)

Exit mobile version