PASBAR, HARIANHALUAN.ID- Harga jagung di Pasaman Barat anjlok hingga Rp 3.600 per kilogram, jauh di bawah harga sebelumnya yang mencapai Rp7.500.
Dampak dari harga jagung yang rendah, lanjutnya sangat terasa bagi petani. Terutama dalam hal pengembalian modal awal tanam dan pembelian obat-obatan yang harganya sangat mahal. Hal ini membuat keuntungan yang bisa mereka peroleh dari panen jagung menjadi sangat minim.
Kepala Dinas PertanianKabupaten Pasaman Barat Dody San Ismail, mengatakan bahwa untuk masalah anjloknya harga jagung itu bukan hanya di Kabupaten Pasaman Barat.Tetapi seluruh Indonesia dan itu tidak ada kaitan dengan dinas pertanian, itulah murni dari perdagangan internasional.
“Untuk petani jagung yang ada di Pasaman Barat ini kita tekankan untuk masuk ke anggota kelompok tani,” katanya.
Sehingga dengan masuknya petani jagung itu tentu ada kemudahan yang didapat baik itu harga pupuk, bibit serta untuk pestisidanya, dan jauh lebih murah. Ia berharap kepada petani jagung khususnya untuk wilayah Pasaman Barat kiranya untuk masuk ke kelompok tani atau belum ada akan dibuat.
“Agar nantinya kita dari Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat bisa mendapatkan keringanan dalam mendapatkan harga subsidi yang agak murah daripada membeli,”katanya. (*)