Pedagang cireng isi, Aliya (32) mengungkapkan bahwa permintaan untuk camilan ini meningkat pesat, terutama di akhir pekan.
“Setiap akhir pekan, saya bisa menjual hingga 300 buah cireng isi. Banyak orang yang mencari camilan praktis dan enak,” ujarnya.
Dengan semakin tingginya permintaan, banyak pelaku usaha kecil dan menengah mulai melirik cireng isi sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Para pengusaha baru ini juga berlomba-lomba menciptakan variasi isian dan penyajian yang menarik untuk membedakan produk mereka di pasaran.
Fenomena penjualan cireng isi yang terus berkembang menunjukkan bagaimana camilan tradisional dapat beradaptasi dengan selera masyarakat modern.
Dengan inovasi dan kreativitas, cireng isi berpotensi menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia yang tidak hanya diminati di dalam negeri, tetapi juga dapat dikenalkan ke pasar internasional. (*)