Program KDEKS Sumbar, Kawal Konversi Bank Nagari dan Koperasi ke Syariah

Teks foto: Direktur Eksekutif Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sumbar Ahmad Wira

PADANG, HARIANHALUAN.ID — Direktur Eksekutif Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sumbar Ahmad Wira mengatakan, KDEKS Sumbar telah merumuskan program tahun 2024 ini dalam mengembangkan ekonomi syariah baik secara keuangan maupun industri.

Katanya, secara keuangan KDEKS sedang fokus mengawal untuk mengkonversi Bank Nagari dan koperasi-koperasi yang tersebar di Sumbar menjadi syariah.

“Secara keuangan sekarang kita bergerak bersama mendorong untuk mengkonversi menjadi syariah,” ujarnya ketika dikonfirmasi Haluan, Kamis (7/11).

Dikatakannya sudah menjadi fungsi dari KDEKS melakukan koordinasi dengan lembaga keuangan bank dan berbagai stakeholder terkait untuk pengembangan ekonomi syariah di Sumbar.

Sementara secara industri, KDEKS telah melakukan diskusi untuk percepatan eksekusi terhadap zona khas kuliner halal dan sehat.

Terdapat tiga kota di Sumbar yang dicanangkan menjadi zona khas tersebut yakni Kota Padang, Bukittinggi dan Kota Payakumbuh.

“Tiga kota itu dijadikan sebagai pilot projek dan tidak tertutup kemungkinan untuk daerah-daerah lain ikut andil menjadi bagian zona khas di wilayah Sumbar,” ujarnya.

Adapun sentuhan yang dilakukan oleh KDEKS pada industri halal di zona khas yakni berupaya pengusaha dan UMKM naik kelas serta membangun kesadaran perkembangan produk-produk makanan halal.

“Intervensi yang dilakukan melalui self declare untuk sertifikasi halal ataupun dibantu oleh pemerintah daerah dan lembaga keuangan meliputi Bank Indonesia BSI, dan Bank Nagari Syariah,” ujarnya.

Selain itu untuk memperbesar dan memperluas pangsa pasar (market share) di Sumbar, pihaknya telah mendorong Bank Nagari konvensional menjadi Bank Nagari Syariah.

“pemindahan itu telah diikuti oleh dua daerah yakni Pemda Pariaman dan Pemda Solok,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam peningkatan penetrasi pasar terhadap ekonomi syariah KDEKS juga telah melakukan berbagai literasi dan edukasi mengenai keuangan ekonomi syariah.

Sasaran yang dituju tidak hanya di kalangan masyarakat biasa melainkan kalangan pendidikan.

“Bahkan kita mencoba masuk ke SMA nantinya akan dijadikan sekolah pelopor ekonomi syariah. Beberapa waktu lalu kita telah menunjuk SMA 1 Solok sebagai pilot projeknya. Sebab, kita sadar generasi muda menjadi salah satu agen dalam pengembangan ekonomi syariah di Sumbar,” ujarnya. (*)

Exit mobile version