Keterangan Foto: Sekretaris Perusahaan PTBA Niko Chandra saat membuka kegiatan Media Gathering PTBA, Kamis (9/11) di Santika Premiere Lampung Provinsi Lampung yang dihadiri VP Corporate Communication & Government Relations PTBA Dinna Permana dan General Manager PTBA Unit Pelabuhan Tarahan Hengky Burnama. OGI
LAMPUNG, HARIANHALUAN.ID — PT Bukit Asam (PTBA) terus bertransformasi untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia pada masa depan. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Perusahaan PTBA Niko Chandra saat membuka kegiatan Media Gathering PTBA, Kamis (9/11) di Santika Premiere Lampung Provinsi Lampung yang dihadiri VP Corporate Communication & Government Relations PTBA Dinna Permana dan General Manager PTBA Unit Pelabuhan Tarahan Hengky Burnama.
” PTBA terus bertransformasi untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Menjadi pionir untuk masa depan, berarti PTBA harus agile dalam mencapai target-target baru, mengeksplorasi peluang dan memimpin perubahan agar dapat menghadirkan energi tanpa henti untuk negeri,” katanya.
Niko juga menjelaskan bahwa berbagai langkah dilakukan PTBA untuk merintis masa depan, seperti menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendorong peningkatan nilai tambah batu bara serta pengembangan teknologi di bidang energi baru dan terbarukan (EBT), di antaranya melalui kolaborasi dengan Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) dan berbagai perguruan tinggi.
” Dari kolaborasi serta penelitian dan pengembangan tersebut, diharapkan tercipta inovasi yang mempertimbangkan skala keekonomian, sehingga hilirisasi batu bara serta pengembangan EBT bisa dijalankan. Tentu keberadaan dan pencapaian PTBA sampai saat ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Niko menjelaskan PTBA telah menerapkan sejumlah inisiatif di berbagai aspek, termasuk lingkungan, masyarakat, tata kelola, dan digitalisasi, untuk mewujudkan perusahaan yang berkelanjutan dan berdampak positif.
” Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, PTBA juga telah melakukan reklamasi di area pasca-tambang seluas 2.200 hektare. Di lahan tersebut, perusahaan menanam lebih dari 1,4 juta pohon sebagai bagian dari restorasi ekosistem dan peningkatan kualitas lingkungan hidup di wilayah operasional. Dimana langkah tersebut, sejalan dengan visi PTBA sebagai perusahaan energi kelas dunia yang peduli terhadap pelestarian lingkungan,” kata Niko.
Niko juga membeberkan, PTBA juga berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Program PPM ini meliputi delapan bidang utama, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, pengembangan usaha mikro, serta dukungan sosial lainnya.
Di bidang pendidikan, PTBA merealisasikan Program Bidiksiba, yang memberikan beasiswa kepada keluarga pra-sejahtera di sekitar wilayah ring 1 operasional.
Selain itu, PTBA menjalankan Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Matematika (Gernas Tastaka) untuk meningkatkan kompetensi guru SD melalui metode Training of Trainer (ToT) di Kabupaten Muara Enim.
Program Gernas Tastaba (Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Membaca) digalakkan untuk menurunkan angka buta aksara di kalangan siswa SD di Tanjung Enim.
Di bidang kesehatan, PTBA bermitra dengan RS Bukit Asam Medika untuk memberikan layanan pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar. Hingga kini, layanan ini telah bermanfaat bagi 5.569 orang melalui 92 kegiatan pengobatan gratis.
Untuk mendukung kemandirian ekonomi masyarakat, PTBA mengembangkan program pembinaan bagi Usaha Mikro Kecil (UMK) di sektor perikanan, perkebunan, perdagangan, dan pertanian.
“PTBA memberikan pelatihan keterampilan dan sertifikasi guna meningkatkan kapasitas dan daya saing para pelaku usaha mikro kecil. Hingga saat ini, PTBA telah membina 162 UMK dan menyelenggarakan 478 sesi pelatihan di berbagai bidang usaha,” jelas Niko.
PTBA juga telah melakukan strategi mendukung transisi energi, baik dari sisi mining (pertambangan), logistik infrastuktur dan tranding, downstrem, menghasilkan energi bersih (PLTS) dan utility sekaligus melaksanakan green bisnis.
Nico menjelaskan dalam menghasilkan energi bersih, PTBA menggarap pembangkit tenaga surya (PLTS) yang telah dipakai di beberapa lokasi seperti areal bekas tambang dan juga bekerja sama dengan perusahaan lainnya, seperti Semen Padang, Semen Baturaja, Angkasa Pura II, Jasa Marga dan PT Timah.
PTBA juga telah menbangun PLTS dalam upaya irigasi persawahan di enam lokasi, seperti PLTS Tilawi Sawahlunto yang menghasilkan listrik 18,7 KwP, PLTS Nanjungan Lahat menghasilkan 27,5 KwP, dua unit PLTS Tanjung Raja Muara Enim yang menghasilkan 16,5 KwP, lalu PLTS Srimulyo Pasawaran, dan PLTS Rajo Sari Mataram Lampung Tengah yang menghasilkan 52,8 KwP. (*)