Lebih lanjut Erwin Saputra menerangkan bahwa naiknya harga telur ayam ini sejalan dengan harga pakan yang dalam beberapa waktu belakangan juga mengalami kenaikan signifikan.
“Untuk peternak harga Rp1.500 ini sama dengan harga Rp1.200 tiga tahun lalu. Hal ini karena harga pakan yang juga naik signifikan. Karena itu, untuk peternak harga Rp1.500 itu tidak termasuk mahal bila dibandingkan dengan harga pakan,” kata dia.
Menurut dia, apabila harga telur sampai di bawah Rp1.500 per butir, maka akan semakin banyak peternak yang gulung tikar.
“Kalau harga sudah pecah dari Rp1.500 akan semakin sedikit peternak ayam di daerah kita,” katanya.
Salah seorang warga Lima Puluh Kota, Andini (27) menyebut bahwa harga telur di pasar saat ini mencapai Rp2.000 per butir. “Kalau yang kecil masih bisa Rp5.000 untuk tiga butir. Kalau untuk yang besar memang sudah Rp2.000 perbutir,” katanya. (*)