HALUANNEWS, LIMA PULUH KOTA — Harga telur ayam mulai merangkak naik. Pada Senin (30/5/2022), harga satu butir telur ayam di kandang mencapai Rp1.500 dari sebelumnya Rp1.300.
“Dua minggu terakhir ada kenaikan telur ayam. Saat ini harga di kandang Rp1.500 per butir. Kalau di pasaran sudah mencapai Rp2.000 per butir,” kata salah seorang pengumpul telur ayam di Kabupaten Lima Puluh Kota, Erwin Saputra.
Pria yang mengirimkan telur ayam ke Jambi, Pekanbaru, dan Kota Padang itu mengatakan bahwa naiknya harga telur itu membuat daya beli masyarakat menurun antara 30 persen sampai dengan 40 persen.
“Menurunnya daya beli ini bukan hanya karena harga telur yang naik, tapi juga karena perekonomian masyarakat yang secara keseluruhan menurun. Harga hasil tani memang tak cukup baik dalam beberapa waktu terakhir,” tuturnya.
Menurut dia, naiknya harga telur disebabkan menurunnya jumlah produksi telur di daerah yang dalam beberapa hari terakhir berkurang sekitar 40 persen dari tahun-tahun sebelumnya.
“Banyaknya peternak yang memilih tak lagi beternak ayam membuat produksi telur mengalami penurunan,” kata dia.
Lebih lanjut Erwin Saputra menerangkan bahwa naiknya harga telur ayam ini sejalan dengan harga pakan yang dalam beberapa waktu belakangan juga mengalami kenaikan signifikan.
“Untuk peternak harga Rp1.500 ini sama dengan harga Rp1.200 tiga tahun lalu. Hal ini karena harga pakan yang juga naik signifikan. Karena itu, untuk peternak harga Rp1.500 itu tidak termasuk mahal bila dibandingkan dengan harga pakan,” kata dia.
Menurut dia, apabila harga telur sampai di bawah Rp1.500 per butir, maka akan semakin banyak peternak yang gulung tikar.
“Kalau harga sudah pecah dari Rp1.500 akan semakin sedikit peternak ayam di daerah kita,” katanya.
Salah seorang warga Lima Puluh Kota, Andini (27) menyebut bahwa harga telur di pasar saat ini mencapai Rp2.000 per butir. “Kalau yang kecil masih bisa Rp5.000 untuk tiga butir. Kalau untuk yang besar memang sudah Rp2.000 perbutir,” katanya. (*)