Benar saja setelah di telusuri oleh awak media salah sorang perempuan mengaku baru satu bulan berada di warung tersebut. “Baru sebulan saya disini. Nyasar saya sampai sini,” terang wanita kelahiran indramayu, Jawa barat itu.
Pantauan tim media tersebut digelar di warung remang-remang sepanjang jalan lintas Sumbar – Riau nagari Tanjuang Balik, Kecamatan pangkalan Koto Baru.
Sejumlah 15 lebih kurang warung remang-remang yang disinyalir sebagai tempat prostitusi di sepanjang jalan lintas Sumbar – Riau sampai sekarang masih beroperasi seakan-akan kebal hukum, bahkan sekarang semakin banyak menjamur di jalan lintas Sumbar – Riau tersebut.
Pemkab Limapuluh Kota jangan berpangku tangan dengan menjamur nya tempat prostitusi di ranah minang ini, karena di Minang adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah.
“Jangan Limapuluh Kota ini menjadi tempat prostitusi yang mendatangkan para PSK dari daerah lain. Seakan-akan Limapuluh kota jadi tempat penampungan maksiat. Ingat firman Allah Swt dalam Alquran. Tidak akan di hancurkan suatu Negeri, kalau mereka tidak melampaui batas,” ucapnya. (*)