Nagari Tapi Selo LBU Jadi Pilot Project GKTTB, Ny. Lise Eka Putra Ini Menjadi Gerakan Bersama
HARIANHALUAN.id – Nagari Tapi Selo Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar bersiap menjadi nagari percontohan dan Pilot Project Gerakan Keluarga Tanggap dan Tangguh Bencana (GKTTB) menuju Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Percontohan tersebut sekaligus mewakili Tanah Datar dari 9 kabupaten dan kota di Sumatera Barat ke tingkat Nasional.
Dari identifikasi capaian Keluarga Tanggap dan Tangguh Bencana tersebut pada bidang kesehatan meliputi Peduli Stunting, Menuju PHBS, dan Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pada Kelestarian Lingkungan Hidup mencakup Siaga Kebakaran Lingkungan, Tanggap dan Tangguh Bencana Alam dan Kepedulian Terhadap Lingkungan. Sementara untuk perencanaan sehat yaitu Menuju Keluarga Sehat Berkualitas, Menuju Keuangan Sehat dan Mewujudkan Keluarga Sehat Pasangan Usia Subur (PUS).
“Mewujudkan itu semua, khususnya di Nagari Tapi Selo Kecamatan Lintau Buo Utara yang kita jadikan sebagai pilot project dan di Kabupaten Tanah Datar secara umum menuju masyarakat yang sehat dan berkualitas, maka perlunya komitmen bersama terutama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,“ ucap Ketua TP PKK Tanah Datar, Ny. Lise Eka Putra saat melakukan Monitoring dan Evaluasi Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana Nagari Tapi Selo Menuju PHBS, Jum’at (19/08) di Ruangan Pertemuan Masjid Raya Nagari Tapi Selo.
Dikatakan Ny. Lise Eka Putra, dari hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke IX tahun 2021 di Jakarta, Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana ini merupakan Program Prioritas TP PKK pada Pokja IV, dan Tanah Datar masuk salah satu dari 9 kabupaten dan kota di Sumatera Barat yang lolos verifikasi menuju nasional yaitu Nagari Tapi Selo dengan Kategori Menuju PHBS.
“Pilot Project ini nantinya akan dituntaskan pada bulan Juni tahun 2024 mendatang, dan ini ditetapkan sudah beberapa bulan yang lalu. Intinya point yang sudah ditentukan pusat itu bisa diterapkan di Nagari Tapi Selo, yang mana jamban cemplung sudah nol persen dan rumah-rumah sudah memiliki WC dengan septiktank dan sanitasi air bersih,” ujarnya.
Apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkannya? Ini perlu komitmen dan gerakan bersama mulai dari kabupaten, kecamatan, nagari dan jorong serta semua unsur masyarakat dibantu OPD, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial Dinas Perkim LH, BPBD, Dinas PUPR dan beberapa OPD lain.